Kesukaan dan minat membuat seseseorang tak pernah bosan melakukan sesuatu. Tanpa memikirkan untung dan rugi, bersedia melakukan, bahkan berani berkorban untuk mencapainya.
Itu pula yang dilakukan Ya yat, perempuan penggila pembalap motor dunia Valentino Rossi. Kecintaannya pada olahraga balapan Moto GP telah mewarnai tulisan-tulisannya yang dibuat dari kompasiana. Bahkan, perempuan ini rela merogoh kocek sendiri untuk menonton kejuaraan balap motor di Sepang, Malaysia.
Saat hadir sebagai pembicara di Nangkring Saatnya Warga Menulis, Yayat baru saja tiba semalam dari Malaysia untuk menyaksikan kejuaraan Moto GP, yang kemudian dilanjutkannya dengan memenuhi kegiatan meliput Malaysia Fashion Show dengan sebuah komunitas blogger.
![Pengalaman, informasi, dan berita yang telah dijadikan bentuk tertulis, selain di dunia maya, juga dapat dibukukan. Setiap karya tulisan memiliki pembacanya sendiri (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/20/tulis3-583194da7597731b14d1fac3.jpg?t=o&v=555)
Yayat  menyarankan setiap orang harus mencintai topik yang ditulis. Yayat mampu bertahan untuk menulis selama tujuh tahun di Kompasiana karena mencintai segala hal yang berhubungan dengan Moto GP dan Rossi.
Buat yang lain tentu kecintaan yang berbeda terhadap sesuatu. Bisa saja dengan menumbuhkan kecintaan untuk menulis soal kuliner. Setelah ada cinta, maka harus menjaga fokus tulisan. Yayat selalu konsisten melakukannya. Saat balapan sedang off, Yayat menulis yang lain untuk menjaga moodnya.
![Yayat, Kompasianer of The Year 2016 menulis dengan passion, fokus pada suatu topik, dan jujur dalam menyampaikannya. Itulah yang membuatnya mampu bertahan menulis di Kompasiana selama 7 tahun (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/20/tulis4-5831a2438223bd0d363b13a2.jpg?t=o&v=555)
Dari ketiga pembicara yang juga penulis dalam Nangkring Saatnya Warga Menulis, dapat disimpulkan jika kesempatan untuk menjadi penulis sangat terbuka lebar. Tidak ada alasan untuk tidak menulis saat ini.
Setiap penulis yang memiliki latar belakang keahlian atau pengalaman tertentu justru lebih kuat dalam menyampaikannya. Lebih fleksibel karena menguasai. Seperti diungkap di awal, menulis akan membuat orang dikenang. Abadi dalam memberi manfaat untuk orang lain karena tertulis dan bisa dibaca kapan pun dan oleh siapa pun. Â Jadi, yuk menulis!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI