Meski saat ini tergolong senior di Kompasiana, memperoleh penghargaan Kompasianer of The Year, dan banyak penggemarnya, pak Tjiptadinata Effendi ternyata tidak menjadi sombong. Lelaki satu ini selalu mau dan bisa menyempatkan diri untuk bertegur sapa.
Setidaknya, hingga kini, meski bermukim jauh tidak di Indonesia, Â pak Tjip rajin menyapa dengan memberikan komentar dalam artikel-artikel kompasianer. Tidak memilih kompasianer mana yang diberi komentar. Kompasianer baru dan mungkin tidak dikenalnya pun ikut diberi komentar, yang isinya cukup menyemangati.
Salah satu kerendahan hartinya adalah dengan memberikan buku Sehangat Matahari Pagi kepada tiap Kompasianer yang menulis di buku itu. Dalam sejumlah artikelnya, pak Tjip memang selalu mengatakan Jangan Sombong jika sudah sukses. Dua kata Jangan sombong ini, merupakan ajaran dari guru sekolahnya dulu.
***
Itulah tujuh pendapat saya mengenai pak Tjiptadianata, yang sebagian besar saya simak dari artikel-artikelnya. Untuk melengkapi 7 hal itu, saya juga menyertakan 3 harapan saya untuk papa atau opa Tjip, di hari ulang tahunnya yang ke-73. Tiga harapan itu, yakni :
1. Selalu sehat
Semoga selalu sehat. Dengan sehat yang dimiliki, pak Tjip akan lebih banyak hal yang dilakukan, untuk keluarga, untuk teman, ataupun untuk pembaca artikel yang ditulis di Kompasiana.
2. Selalu Menulis
Banyak yang akan tetap menunggu artikel-artikel yang sudah biasa diposting setiap hari. Banyak manfaat, banyak insprasi, banyak informasi yang diperoleh dari tulisan-tulisan yang dibaca. Selalu terus berbagi manfaat.
3. Tetap Rendah Hati
Tetaplah rendah hari, pak ! Jangan pernah berubah. Sosok panutan yang mencerahkan, yang memberikan cerita, memberikan pesan, memberi petuah, ataupun pengalaman, yang dapat dijadikan cermin dan contoh bagi pembaca dalam menjalani hidupnya.