Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Selamat Ultah ke-73, Pak Tjip! Ini 7 Fakta dan 3 Harapan Tentang Tjiptadinata Effendi!

21 Mei 2016   06:26 Diperbarui: 21 Mei 2016   08:18 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Sehangat Matahari Pagi, berisi tulisan para Kompasianer tentang Pak Tjip (gambar:kutubuku kompasiana)

3. Konsisten dan Produktif

Penghargaan Kompasianer of The Year yang pernah diraih itu memang tepat. Lelaki yang tinggal di Wollongong, Australia ini, ternyata konsisten mencanangkan one day one article. Mampu menjaga konsistensinya setiap hari. Bukan cuma omong doang. Ada pembuktian. Bahkan,setiap harinya, lelaki ini terlihat bisa menulis hingga dua atau tiga artikel di Kompasiana. Nggak cuma satu artikel lagi. Dalam satu bulan, bisa lebih dari 50 artikel yang ditulisnya!  Selain itu, lihat saja dalam akunnya, sejak bergabung tahun 2012, jumlahnya sudah lebih dai 1950 artikel. Banyak kompasianer lebih muda yang kalah produktif dan kalah banyak jumlah artikelnya dari pak TJip.

4. Selalu Punya Waktu Menulis

Ada yang bilang,  jumlah artikel yang ditulis banyak karena waktu luang yang dimiliki juga banyak. Apa iya? Nggak juga,ah. Tidak semua orang yang punya waktu luang menggunakannya untuk menulis. Apalagi, untuk orang yang usianya sudah seumuran pak Tjip. Jadi, bukan karena waktu luang yang ada, tetapi waktu yang diluangkan untuk menulis. Kalau tidak ada kemauan menulis walaupun waktu ada, tidak akan pernah menghasilkan satu tulisan pun. Siapa pun yang berusia lebih muda, harusnya lebih rajin nih !

5. Tidak Asal Tulis

Sebagian besar tulisan pak Tjiptadinata di Kompasiana, seringkali diberi label PILIHAN atau HEADLINE. Jika satu hari menulis sebanyak atau dua atau tiga artikel, tidak jarang semuanya diberi label PILIHAN oleh Kompasiana. Tidak semua artikel para kompasianer diberi label seperti ini, lho!  Ini bukti kalau tulisannya memang bagus dan tidak dibuat asal-asalan. Tidak asal posting. Jumlah karakter tulisannya pun tidak ada yang pendek-pendek. Banyak yang lebih dari 1000 karakter di setiap tulisan. Ini keren karena posting pendek kurang dari 150 karakter adalah salah satu jenis pelanggaran yang ditemukan di Kompasiana pada bulan April 2016. Selain itu, pak Tjip pun hati-hati dalam memilih kata. Seringkali, beliau tertera sebuah catatan di awal tulisan untuk pengantar atau menandaskan bukan iklan. Catatan di akhir tulisan pun sering ada, umumnya sebagai kesimpulan dari tulisan.

6. Dari pengalaman hidup hingga kejadian terkini

Tulisan-tulisan bapak satu ini memang menarik. Jika disimak dan dibaca, tulisan pak Tjip itu selain berisi pengalaman hidup, kejadian yang dialami, juga selalu up to date dengan perkembangan pemberitaan yang terjadi. Tulisan-tulisannya mampu membawa pembacanya hanyut mengikuti kisah hidupnya yang tidak selalu mulus sejak muda. Tidak sungkan menceritakan kegagalan atau ketidaktahuan yang pernah  dirasakannyaa. Ada rasa gembira, ada rasa syukur dalam tulisannya. Ada juga rasa geram terasa, misalnya saja menulis mengenai kasus pemerkosaan gadis kecil yang terjadi  meski tetap selalu bernada positif.

 Ada saja manfaat yang bisa dipetik, seakan sedang membaca petuah dari orang tua. Sejumlah tips, biasanya disertakan dalam tulisan. Ada inspirasi yang dapat membangkitkan semangat dari tulisannya. Ada juga informasi untuk pembacanya. Misalnya saja, mengenai kebiasan ataupun pemberlakuan peraturan di negara Australia, tempat bermukimnya sekarang. Setidaknya, pembaca menjadi tahu dan lebih tahu.    

Pun mengenai cintanya pada keluarga, pada istrinya ibu  Roselina, dan pada perjuangannya membina kehidupan rumah tangga, banyak hikmah yang dapat dipetik dari tulisan-tulisan pak Tjip.

7. Tidak Sombong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun