Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Melindungi Sehat Keluarga Melalui Asuransi

19 Mei 2016   23:59 Diperbarui: 20 Mei 2016   01:24 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ASURANSI Kesehatan? Apa Untungnya? Cuma bayar terus dan uangnya hilang  begitu saja kalau tidak terpakai ?  Wah, lebih baik uangnya dipakai dulu buat yang lain. Keperluan yang lebih mendesak masih banyak.

Bukannya tidak tahu pentingnya sebuah asuransi kesehatan. Cuma, keinginan untuk menunda memiliki asuransi kesehatan timbul karena bebagai kebutuhan sehari-hari yang dianggap penting. Apalagi, jika tubuh masih sehat dan muda.

Namun kejadian pagi di bulan Juni 2013, membuat saya tersentak kaget. Saya melihat ada beberapa tanda panggilan telepon berkali-kali tak terjawab, yang masuk dari seorang kawan.Tidak biasanya. Saya segera menelepon baik sekaligus mengirim pesan singkat ingin tahu.

Kabar itu mengejutkan. Dia istri kawan saya. Dia mengabarkan jika Rahmat, kawan saya terkena stroke. Tiba-tiba begitu saja. Sedikit bingung saya menerima kabar itu. Bukan karena penyakitnya yang aneh, tapi karena kawan saya masih muda. Lelaki sehat  yang masih berusia 38 tahun !

Saya sama  sekali tidak menduga karena beberapa hari sebelumnya saya masih sempat  janjian bertemu untuk sebuah pekerjaan. Dia baik-baik saja. Tidak ada tanda-tanda terserang penyakit atau apa pun. Meski lebih sibuk, dia tertawa-tawa. Terlihat sedang bangga-bangganya karena bersama rekan-rekannya yang lain, sedang merintis bisnis bersama, yang ternyata mulai memperlihatkan kemajuan.

Saya cukup dekat dengan keluarga muda ini. Saya pun segera menuju rumah sakit. Kondisi kawan saya cukup membuat saya iba. Ada beberapa selang di bagian tubuhnya.  Saya sedih melihat kondisinya. Hati saya pun berdesir melihat mata istri kawan saya yang memerah, kemudian mengalirkan butiran air mata.

Satu hal yang membuat perih adalah kawan saya tidak memiliki asuransi kesehatan. Dia baru saja memulai usaha baru. Belum mempersiapkan yang seperti itu.  Serangan tiba-tiba itu terjadi tak memilih waktu dan mengenal kompromi yang tepat. Saat kejadian, kawan saya sempat dibawa ke sebuah rumah sakit swasta terdekat untuk pengobatan, namun akhirnya harus segera dipindah. Istri kawan saya ciut karena harus dilakukan operasi sesegera mungkin untuk mengatasi pecahnya pembuluh darah di bagian kepala untuk menyelamatkan nyawa.

Kata istri kawan saya, rumah sakit menyampaikan perkiraaan biaya untuk operasi saja Rp. 70 juta. Belum yang lain. Keluarga ini tidak punya uang sebesar itu. Sudah terpakai untuk modal usaha patungan. Asuransi kesehatan pun tidak ada.

Akhirnya, dengan terpaksa kawan saya ini dipindah ke rumah sakit milik pemerintah menggunakan ambulan. Sebuah kendaraan yang ternyata juga tidak gratis dan harus dibayar seharga ratusan ribu rupiah.

Selama beberapa hari dirawat di ICU, istrinya terpaksa harus tidur di lantai atau di kursi yang kebetulan kosong di luar ruangan. Tidak ada yang boleh menunggu di ruang ICU. Selama dua pekan berikutnya, saat sudah dipindah rawat di kelas III, istrinya pun harus tidur di lantai. Di dalam sebuah ruangan, yang berisi delapan tempat tidur. Semua terisi. Jangan bicara lagi masalah nyaman disini.

 

Setelah keluar dari rumah sakit pun, ternyata kawan saya mengalami kelumpuhan tubuh separuh. Tubuh mati rasa. Tidak bisa bergerak dan berjalan. Harus mengenakan kursi roda. Harus dibantu untuk kegiatan sehari-harinya, seperti mandi, buang air, dan makan. Lebih dari satu tahun dia harus berada di rumah saja dan mengisi harinya dengan sejumlah terapi untuk pemulihan, agar dapat berjalan dan beraktivitas normal kembali.

Siapa yang menduga semua hal tidak terduga ini? Tidak ada. Tidak pernah ada satu pun yang meminta atau berkeinginan untuk sakit. Tidak juga terpikir jika ternyata hal yang mengejutkan itu bisa terjadi secara mendadak.Tepat di saat sama sekali tidak ada kesiapan dana. Padahal, biaya untuk pengobatan dan pemulihan ternyata sangatlah mahal.         

Sayangnya, tubuh yang sehat dan bugar membuat seseorang terkadang lupa untuk melindungi dirinya dengan asuransi kesehatan. Terlewatkan untuk memberikan yang terbaik untuk keluarga yang disayanginya.

Kesehatan itu ternyata mahal harganya. Sebuah aset yang sangat tidak ternilai. Tidak bisa diukur dengan apa pun. Tindakan menunda ternyata dapat berakibat fatal.  Ternyata memiliki asuransi kesehatan itu sangatlah penting. Betul, sakit tetap dapat  terjadi. Namun setidaknya, dengan adanya perlindungan kesehatan, hati lebih tenang jika terjadi sesuatu.

Tidak perlu panik untuk kesana kemari untuk meminta bantuan. Sebab, suatu hal yang mustahil bila keluarga tidak akan repot dan berusaha untuk mencukupkan dengan memberikan pengobatan terbaik supaya anggota kelarganya sembuh.  Semua cara akan ditempuh, meski dengan menjual sejumlah aset karena biaya yang dikeluarkan sangat mahal.

Asuransi kesehatan  yang mana?

Sejak kejadian yang menimpa kawan saya, sejumlah artikel dan  buku mengenai pentingnya asuransi kesehatan pun saya baca. Termasuk perencanaan keuangannya.

Saya ingin tahu lebih jelas mengenai asuransi kesehatan yang tepat. Asuransi yang paling sesuai  dengan kebutuhan.  Apalagi, saat ini terdapat puluhan perusahaan asuransi yang sama-sama mengklaim bagusnya produk yang ditawarkan.

Prof. Dr Adler H Manurung, R. F.C dalam buku  Succesful Financial Planner, yang salah satunya membahas asuransi menyatakan, banyaknya perusahaan asuransi saat ini perlu dijadikan pertimbangan bagi calon peserta asuransi kesehatan. 

Menurut praktisi keuangan yang aktif menjadi kolumnis di  sejumlah media nasional ini, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk memilih sebuah asuransi kesehatan, yakni

1. Pilih asuransi yang terpercaya, memiliki produk dan layanan yang bagus

Umumnya memiliki banyak cabang. Rekam jejaknya dapat dicari di melalui      penelusuran pemberitaan media.

2. Bandingkan manfaat dan premi yang dibayarkan. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam membayar premi.

3. Sebelum memutuskan mengambil asuransi kesehatan, pelajari dulu apa yang mereka tawarkan dan apa keuntungan yang didapat. Baca hingga detail terkecil. Terkadang, perusahaan asuransi mencantumkan syarat yang tidak jelas terbaca.

4. Pilihlah asuransi yang berdasarkan nilai ekonomi pengganti  jika nantinya terjadi risiko dan bukan karena preminya.

5.Jika perusahaan tempat bekerja  tidak memberikan asuransi kesehatan, dapat berinisiatif mengikuti program asuransi kesehatan kolektif dengan rekan sesama pegawai di perusahaan kita. Hal ini akan menguntungkan karena premi yang dibayarkan akan lebih rendah .

Rawat Jalan dan Rawat Inap

Pentingnya asuransi kesehatan tidak saya ragukan lagi. Apalagi, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, sekitar 10,4 persen dari total penduduk Indonesia setiap bulan melakukan rawat jalan. Sebanyak 67,9% dana yang dikeluarkan untuk rawat jalan masih berasal dari kantung sendiri. Begitupun halnya dengan rawat inap, juga masih banyak yang harus ditanggung sendiri oleh keluarga pasien.

Bila bekerja dan tercatat sebagai karyawan perusahaan, saat ini biasanya sudah tersedia asuransi kesehatan dari kantor, meski terkadang bila jatuh sakit harus menambah jumlah tertentu jika anggaran melebihi budget yang diberikan perusahaan.

Untuk para pekerja yang tidak dilindungi asuransi, maka mengambil asuransi kesehatan menjadi sangat penting. Sayangnya, sebagian perusahaan asuransi swasta hanya menyediakan layanan rawat inap. Kalaupun ada rawat jalan, itupun harus dengan tambahan biayan premi yang harganya sangat mahal.

Octavia, salah seorang kawan saya yang bekerja sebagai tenaga kontrak di sebuah konsultan teknik mengungkapkan kekecewaanya  kepada saya, ketika asuransi kesehatan yang diikutinya ternyata tidak dengan rawat jalan.

Saat berobat ke rumah sakit karena sakit lambung yang dideritanya, Octavia kaget karena jumlah biaya yang dikeluarkan sama sekali tidak terkover dalam asuransi kesehatannya. Hanya rawat inap saja.

Octavia memang mengakui tidak begitu memperhatikan apa saja layanan yang diberikan saat menerima polis. Selain percaya saja kepada penjual yang masih kawannya karena tidak ingin ribet dan repot. Selain itu,  banyak hal yang tidak terbaca karena sudah lelah bekerja. Setelah itu polis asuransi kesehatan pun disimpan.Pun, Octavia percaya saja dengan biaya yang dikeluarkan sudah termasuk rawat jalan.

Asuransi Online

Banyaknya kemudahan informasi di zaman digital, internet yang bisa diakses dimana pun dan kapan pun seharusnya dapat  lebih memudahkan untuk mencari tahu kelebihan dan kekurangan dari sebuah asuransi. Apalagi, di saat banyaknya pekerjaan. Memilih asuransi pun harusnya tidak merepotkan lagi .  

Hingga sekarang, asuransi kesehatan masih ditawarkan melalui bancassurance di bank, melalui bagian penjualan kantor asuransi, ataupun melalui agen yang mendatangi calon nasabah satu persatu.

 Namun, terobosan baru dilakukan oleh JAGADIRI, sebuah asuransi asal Indonesia  dari PT Central Asia Financial (CAF). Asuransi ini menawarkan kemudahan untuk para calon nasabahnya karena dapat membelinya secara online melalui website yang ditawarkan.

Produknya pun saat ini sudah cukup beragam dari asuransi jiwa hingga kesehatan. Nah, untuk asuransi kesehatan, JAGADIRI baru saja meluncurkan asuransi baru bernama Jaga Diri, Jaga Sehat Keluarga, yang mengklaim diri cocok untuk keluarga muda. Sebagai bentuk perlindungan kesehatan lengkap keluarga dengan satu harga.

CEO PT Central Asia Financial, Reginald J. Hamdani mengatakan, JAGADIRI untuk selalu memberikan perlindungan yang tidak membebani masyarakat. Produk Jaga Sehat Keluarga memungkinkan nasabah cukup bayar 1 harga (premi) sudah meng-cover maksimum hingga 5 orang tertanggung (suami, istri dan 3 anak).

Biaya preminya, menurut Reginald,  sangat terjangkau mulai dari Rp 280.700 per bulan untuk lima tertanggung. Ada pengembalian premi sebesar 25% per tahun apabila tidak ada klaim

Sebagai asuransi e-commerce pertama di Indonesia merancang khusus produk Jaga Sehat Keluarga(JSK), Priska Sari Kurniawan selaku Marketing PT Central Asia Financial mengatakan, JAGADIRI juga memberikan kemudahan pembayaran  bagi nasabah dalam pembayaran premi, yang dapat dilakukan per bulan atau per tahun.

Klaim yang dilakukan bila terjadi sakit, dapat dilakukan dengan cara reimbursement (penggantian)  atau cashless  (menggunakan kartu). Saat ini, terdapat sekitar 600 jaringan rumah sakit yang sudah bekerja sama.

Sangat menarik mengetahui adanya asuransi yang menawarkan rawat inap dan rawat jalan dengan harga yang murah dan bisa untuk sekeluarga. Tidak ada alasan untuk tidak memiliki asuransi kesehatan saat ini.

Tentu saja, meski demikian , seorang calon pembeli asuransi kesehatan harus memperhatikan juga ketentuan lainnya, seperti masa tunggu suatu penyaki, jika sudah memutuskan untuk bergabung.

Ayo, berasuransi kesehatan untuk keluarga ! Lindungi kesehatan sekeluarga itu penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun