Siti Banu Intan, salah seorang founder Remedi Indonesia mengatakan, metode olah jiwa, raga, dan pikiran seperti self healing dan meditasi saat ini menjadi pilihan banyak orang, terutama perempuan.
Perempuan, dalam kultur  Indonesia seringkali harus selalu diposisikan melayani suami, orang tua, dan anak-anak, sehingga mengabaikan kebutuhannya sendiri. Karenanya, sesekali Me Time untuk perempuan sangat perlu untuk melepaskan segala tekanan yang dirasa.
Intan mengatakan  setiap orang harus belajar untuk mencintai diri sendiri. Bagaimana bisa mencintai orang lain dengan baik, jika tidak mampu mencintai diri sendiri?
[caption caption="Belajar mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain (foto:riapwindhu)"]
Saat menghadapi suatu makanan misalnya, banyak sekali hal yang dapat disyukuri dari bisa terhidangnya makanan itu. Banyak pihak yang terlibat, hingga makanan dapat tersaji dan tinggal disantap seseorang.
Menurut Intan, Remedi sendiri diambil dari Bahasa Inggris, yang berarti Obat. Sebagai pusat komunitas, Remedi Indonesia menjadi tempat berkumpulnya orang yang ingin mencari damai, kebahagiaan, harmoni, dan cinta dalam hidup.
Saat ini sejumlah pemberitaan semakin banyaknya orang yang stres (tertekan) akibat faktor ekonomi dan beban pekerjaan. Gangguan emosional ini menyebabkan turunnya produktivitas.Â
Remedi Indonesia merupakan pusat komunitas orang mencari lebih damai, kebahagiaan, harmoni dan cinta dalam hidup mereka. Setiap selasa malam pukul 19.00-21.00, diadakan sesi free dharma di Kantor Remedi Indonesia, Jl Bangka No. 99 A.
Sabtu sore di kegiatan Remedi Day, melalui berbagai workshop yang dihadirkan, saya jadi tahu berbagai metode olah jiwa, raga, dan pikiran. Suatu alternatif pengobatan berdamai dengan diri sendiri tanpa obat yang dapat dicoba. Satu hari penuh keajaiban untuk tubuh, hati, dan pikiran. Â Â