Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bincang Sapa: Kopi Mirna, Jejak, dan Pengawasan Sianida

29 Februari 2016   19:01 Diperbarui: 1 Maret 2016   15:51 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun tergolong sebagai bahan kimia yang berbahaya, sianida sangat bermanfaat jika digunakan tepat sesuai dengan fungsinya. Misalnya pada industri logam dan pertambangan, yakni dalam pengolahan emas dan tembaga. Pada industri pertanian, juga dibutuhkan untuk pestisida atau racun serangga. Sianida pun digunakan untuk keperluan praktikum mahasiswa kimia di laboratorium.

Unsur sianida sebenarnya biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada apel, ubi kayu, dan singkong. Warna biru yang terdapat pada singkong misalnya menunjukkan tingkat racun sianida. Terkadang kita mendengar ada orang yang mengalami keracunan sehabis memakan singkong.

Seandainya ada bahan kimia  masuk ke dalam tubuh seseorang, segera orang tesebut harus dibawa ke rumah sakit.  Keracunan sianida tidak sama dengan keracunan yang banyak dinilai orang bisa diatasi sementara dengan penetral susu ataupun minum air kelapa muda.

Dr. Budiawan menyampaikan, penggunaan bahan kimia untuk menghilangkan nyawa seseorang sebenarnya sudah berlangsung sejak dulu. Arsenik umumnya digunakan untuk pembunuhan orang terkenal, seperti tokoh politik. Sianida digunakan untuk sejumlah kasus pembunuhan di masyarakat, yang dilatarbelakangi perasaan benci, tidak suka, dan balas dendam.

Menurut Budiawan yang pernah tinggal cukup lama di luar negeri,  negara harus lebih serius terhadap bahaya penyalahgunaan bahan kimia dan mencegah kemungkinan terjadinya. Pemerintah perlu bertindak aktif tidak hanya pada satu lokal yang terkena bencana.

[caption caption="Bincang Sapa Kompas TV, setiap Rabu, pukul.22.00 (gambar:kompasiana)"]

[/caption]

Melalui penelusuran Berkas Kompas edisi perdana Melacak Jejak Sianida, setidaknya saya memperoleh pelajaran berharga. Di balik kehebohan dan ramainya pemberitaan kematian Mirna karena sianida di berbagai media, ulasan para pengamat, dan banyak pembicaraan di masyarakat, ada yang hal yang sangat penting harus diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah.

Bukan hanya siapa Mirna sebenarnya dan apa alasan yang melatarbelakangi kematiannya. Kasus hukum biarlah berlanjut. Ada hal yang tak kalah penting, yakni mengapa bahan kimia berbahaya seperti sianida dapat beredar luas di masyarakat dan dapat dibeli dengan mudah. Ada yang harus dibenahi mengenai penyebarluasan bahan beracun dan berbahaya di masyarakat.

Sosialisasi kepada masyarakat, pengetahuan dan kesadaran mengenai kewaspadaan bahan kimia pun perlu dimiliki setiap orang. Harus berhati-hati pada unsur sianida, apa pun bentuknya. Bahan kimia jika digunakan tepat akan bermanfaat tetapi sangat berbahaya jika disalahgunakan. Sianida sangat membahayakan tubuh dan dapat menimbulkan kematian. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun