Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

[100 Puisi] Lelaki Penjaja Clurit

24 Februari 2016   15:58 Diperbarui: 24 Februari 2016   16:38 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Penjual ketupat sayur melayani pembeli (foto:katambahkitingblospotcom)"][/caption]

 

Clurit....

Teriak lelaki itu setiap pagi

Clurit...

Suaranya melengking tinggi

 

Tiga puluh tahun lebih berlalu sudah  

Sejak kakinya menyusuri jalan perumahan

Pantang baginya tangan menadah

Harus ada upaya hidup bertahan

 

Clurit...                                                                             

Teriakan lelaki itu berisi harap

Setiap ada yang memanggil

Terbit cerah di hati, gelisah lenyap

 

Pekerjaan sama lebih tiga puluh tahun

Tugas sebagai ayah terlampaui  

Anak tumbuh besar lepas terayun

Cucu datang berkumpul menemui

 

Clurit...

Kadang singgah resah jiwa

Ingin beristirahat di usia senja

Tapi kehendak hati tak bisa jua

 

Ada  cucu harus dibantu nafkah

Suami anaknya pergi entah kemana

Tak ada kesempatan berkata sudah

Kaki harus tetap melangkah makna

 

Clurit...

Setiap dagangan tandas senanglah hati

Tak sia-sia semua jerih dan upaya

Senyum anak dan cucu selalu menanti

 

Clurit...

Lengkingan sama setiap pagi

Kuasa Tuhan semua suka buatannya

Mimpi sejahtera tak pernah beranjak pergi

 

Clurit ...

Semua pembeli tak bosan buatannya

Juga sebutan unik clurit untuk ketupat sayurnya

Puluhan tahun  setia menjadi pelanggannya

 

Clurit...

Teriak suaranya sama dengan teriak hatinya

Saat bersujud berserah pada Illahi

Lelaki penjaja clurit luruh tangis dan syukur

 

 

Jakarta, 24 Februari 2015

 

#Teringat Babe penjual clurit, yang selalu berteriak Clurit untuk menyebut Ketupat Sayur yang dijualnya selama puluhan tahun. Setiap orang di perumahan yang dilaluinya di Kemanggisan, Jakarta Barat, tidak pernah keberatan sebutan unik itu. Entah kenapa...   

  

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun