Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Skak Mat : Serunya Aksi dan Segarnya Komedi Pion Ingin Menjadi Ster

27 November 2015   20:53 Diperbarui: 27 November 2015   21:00 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jamal juga rela untuk membawa ibu dan anak Dito ke rumahnya meski harus diprotes oleh Rodiah (Anna Shirley), ibunya karena selalu menyusahkan dan kerap bertindak tidak jelas. Namun, ibu Dito (Titi Sandhora) menyatakan jika Jamal anak yang baik. “Terkadang, kita tidak mengenal anak lelaki kita sendiri dan apa yang dilakukannya.”

Bagi penggemar Titik Sandhora, inilah film layar lebar pertama Titik Sandhora setelah terakhir bermain di layar lebar setelah absen sejak tahun 1980-an, dan hanya bermain dalam kelas sinetron dan FTV.

Titik mengaku sempat was-was dalam adegan melarikan diri dengan sepeda motor berkecepatan tinggi. Suatu adegan yang tidak pernah dialaminya. Titik mau berperan dalam Skak Mat karena sebagai seorang ibu dan nenek dari salah seorang anak perempuan.

Tanta Ginting, yang memerankan tokoh Jamal juga cukup apik berlogat dan bergaya Betawi khas kalangan bawah. Termasuk cara mengungkapkan keyakinannya suatu saat Pion bisa menjadi Ster. "Gue nanti direken sama semua orang." begitu ucapnya.

Dalam Skak Mat, untuk menjaga penampilan poni lemparnya, Tanta Ginting rela jika dalam sehari dicatok sebanyak lima kali.

Kendati cukup memikat dengan aksi beladiri dan adegan lucu mengundang tawa, film ini hanya cocok untuk penikmat film dengan usia 17 tahun ke atas.

Buat saya, terdapat sejumlah adegan sadis seperti penyiksaan terhadap Dito di tempat Mami Tuti. Ada juga adegan memasukan anggota berkhianat ke dalam tong yang dilas.

Meski demikian, film ini pastinya mampu mengocok perut para penontonnya seperti yang disampaikan Produser kreatif Lukman Sardi karena Skak Mat memang dibuat dengan alur yang ringan dan sarat komedi sehingga membedakannya dengan film bergenre action comedy lainnya.

Satu hal lainnya adalah dalam film berdurasi 90 menit ini yang sudah bisa disaksikan di bioskop sejak tanggal 26 November 2015 ini, mengandung hal pesan positif, yakni cinta seorang ayah Dito kepada putrinya Arini telah menyadarkan betapa heroin telah dapat menghancurkan masa depan seorang anak. (#dhu)

 

dok foto : MNC Pictures, kecuali foto utama dok pri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun