HARI sudah siang saat seorang bapak yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba datang ke rumah bu Ani. Bapak itu ternyata tukang ikan. Dia mengaku biasanya berkeliling di perumahan lain dan sedang mencoba memperluas wilayah penjualannya. Namun sayangnya, hampir siang hanya sedikit penghuni perumahan Anggrek yang mau membeli ikan-ikannya.
“Tolonglah dibeli, bu. Ikannya masih banyak. Masih baru. Hari sudah siang. Biar saya bisa pulang,” kata penjual ikan tersebut lirih.
Mulanya Ibu Ani diam saja namun akhirnya bangkit juga karena ibu memiliki sifat tidak tega.
Ibu Ani melihat ikan-ikan yang dibawa dalam wadah. Lalu berniat membantu dengan membeli beberapa ikan tongkol. Semua lancar hingga saat Ibu Ani meminta penjual ikan itu untuk membersihkan ikan yang dijualnya dari sisik dan insang. Penjual ikan itu diam saja.
Sebaliknya, ibu Ani terkejut karena bapak penjual ikan itu mengaku tidak membawa pisau.
“Bu, biasanya di perumahan yang sebelah kalau beli ikan, ya beli ikan saja.Tinggal pilih. Nggak perlu dibersihkan segala,” tukas penjual ikan berkilah.
Bu Ani menggeleng. Baru disadarinya,pantas saja tukang ikan ini tidak laku berjualan ikan di perumahan Anggrek.
“Pak, kalau bapak cara jualannya seperti itu, bapak tidak akan pernah laku berjualan ikan di sini. Orang-orang di perumahan sini, lebih suka membeli ikan yang sudah dibersihkan sisik dan insangnya,” kata Bu Ani sedikit kesal.
“Tapi ikan-ikannya segar kok, bu,” ujar tukang ikan menunjuk ikan-ikan yang dijualnya.
Bapak penjual ikan tetap berkilah ikan-ikan segar yang dibawanya sudah cukup untuk modal menjual. Penjual ikan ini tidak menyadari itu hal itu akan berpengaruh pada penjualan ikannya. Penjual ikan tidak membawa pisau lantaran dia berasumsi calon pembeli ikannya yang berada di tempat lain tidak akan punya permintaan untuk membersihkan ikan-ikan yang dijual, terutama dari sisik dan insang
Maka suatu kewajaran jika ikan yang dijualnya selalu bersisa atau tidak laku di perumahan Anggrek. Bukan karena kualitas ikan yang dijualnya, melainkan karena tidak adanya kemauan untuk melakukan hal yang lebih kepada pelanggannya.
Saya hanya tersenyum saat mendengar percakapan antara tukang ikan dan Ibu Ani, tetangga saya. Menurut Ibu Ani, Penjual Ikan Tanpa Pisau sama saja dengan seorang petani yang pergi ke sawah tanpa cangkul. Seperti fotografer tanpa kamera. Tak ubahnya sudah tahu akan hujan tapi tidak membawa payung.
***
KISAH penjual ikan itu begitu nyata karena ada dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita. Penjual ikan tersebut selalu saja tidak membawa pisau, yang sebenarnya sangat penting untuk membantu penjualan. Seorang tenaga penjual yang baik, dapat mengambil hikmah dari kisah ini dalam menjalankan tugasnya bertemu dengan pembeli dan calon pelanggan.
Seorang tenaga penjual yang baik sudah sepantasnya untuk selalu ingat tidak melakukan hal yang sama dengan Tukang Ikan Tanpa Pisau. Seorang penjual yang baik sudah seharusnya tidak melupakan beberapa modal yang sangat berpengaruh dalam melancarkan kesuksesan penjualan, yakni :
- Persiapan
Mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk mempermudah penjualan dengan menyadari apa yang dijualnya. Hal yang wajib, seperti kartu nama, brosur, alat tulis, notes pencatat.
- Senang Membantu Orang Lain
Pada dasarnya, penjualan adalah proses saat seseorang membantu orang lain untuk mengambil keputusan. Selain juga harus menyukai dan mampu berhubungan baik dengan calon pembeli ataupun yang sudah membeli.
- Berpengetahuan Luas dan Memahami Sudut Pandang Orang Lain
Memiliki pengetahuan dapat membantu untuk memahami cara penjualan yang tepat, mampu menyelami sudut pandang, memahami kebutuhan dan keinginan calon pembeli.
- Memberikan Ekstra
Pikirkan, rencanakan, dan lakukan sejak awal hal-hal ekstra yang akan dilakukan untuk nasabah. Tidak perlu sesuatu yang bernilai mahal melainkan berkesan. Misalnya saja : Layanan unik untuk nasabah atau memberikan bonus.
Untuk menambah kesuksesan dalam penjualan, ingatlah pesan Nelson Boswell dalam memberikan kutipan inspirasi sebagai berikut :
“Ada aturan sederhana namun sangat hebat, yaitu bila memberikan seseuatu kepada seseorang , selalu berikan seseuatu yang di luar perkiraannya.”
-----------
Riap Windhu
Manulife Financial Consultant
081287749530/29dff96e
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H