Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Diary

Team Building yang Mengecewakan

19 Juni 2024   12:01 Diperbarui: 19 Juni 2024   12:14 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah melaksanakan kegiatan team building bagi tim Jakarta. PT. ....... melakukan team building untuk tim yang ada di Site yakni di Kabupaten Buton. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 27 -- 29 September 2019 di Villa resort Nirwana kota Bau-Bau.

Jumat, 27 September 2019. Pukul 09.00 peserta telah tiba di Villa Resort Nirwana. Para peserta dibagi menjadi delapan kelompok. Setiap kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab. Mulai dari kelompok 1 yang menyambut kedatangan peserta lain, membawa barang-barang peserta lalu menyiapkan sarapan. Begitu seterusnya hingga tiba pada kelompok delapan dengan tugas yang berbeda.

Setelah melaksanakan salat jumat secara berjamaah. Kegiatan team building ini dibuka oleh Bapak Sila Agung W (tanpa umur).

Dimulai dari setiap kelompok harus memiliki yel-yel yang lucu dan unik untuk memeriahkan suasana, tak lupa gerakan  serta mascot kelompok yang ada hubungannya dengan aspal. Baik itu proses, hasil, distribusi hingga pengangkutan dan penjualan aspal.

Sabtu, 28 September 2019

Diawali dengan salat tahajud berjamaah, salat witir, sunah subuh dan salat subuh kemudian mendengarkan tauziah. Setelah itu senam pagi bersama dilanjutkan dengan sarapan. Pukul 09.00 WITA kegiatan team building dilanjutkan kembali.

Pagi ini ada empat permainan yakni permainan karet gelang dengan menggunakan sedotan. Menurut aku, inti dari permainan ini adalah untuk melatih kerjasama antar anggota kelompok terus melatih kesabaran untuk lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Saat bermain, aku bisa melihat wajah langsung kawanku ini artinya secara proses tidak langsung akan ada rasa kepedulian dan meningkatkan kepedulian terhadap kawanku.

Permainan kedua adalah estafet menggunakan sarung. Permainan ini sepertinya bertujuan untuk melatih kelincahan dan kerjasama antar anggota kelompok. Nah pemenangnya adalah kelompok yang sarungnya paling cepat berpindah.

Adalagi permainan mencari bola berwarna (waktu itu kelompokku warnanya orange) dengan jumlah 10 buah. Permainan ini membutuhkan konsentrasi, karena kawan yang mencari bola itu berjalan dengan mata tertutup dan kawan lain harus memiliki satu komando agar kawan yang matanya tertutup ini dapat waspada focus untuk mendapatkan bola-bola yang diinginkan. Sepertinya tujuan dari permainan ini adalah timbulnya sifat jujur dan percaya kepada teman terus berusaha untuk mendengarkan pendapat dan instruksi dari teman.  

Terus ada lingkaran mahkota. Tujuan dari permainan ini adalah untuk melatih dan meningkatkan  rasa untuk saling berbagi. Di permainan inilah kakiku menjadi kram.

Setelah semua permainan ini dilakukan saatnya melaksanakan salat duhur, makan siang dan istirahat dan dilanjutkan dengan undian.

Sore hari , aku berkesempatan untuk mewawancarai Bapak Sila Agung Widyantoro (tanpa umur) selaku Direktur Operasional terkait kegiatan team building ini. Berikut ini hasil wawancara dengan Pak Sila Agung.

Team building ibarat pencerminan aktifitas kegiatan khususnya sumberdaya manusia untuk operasional pekerjaan. Jadi kalau team building ini dilakukan  kita punya keyakinan bahwa nanti sumberdaya manusia jadi behind the gun operasional maupun dari sisi administrasi. Kalo mereka bisa melaksanakan dengan baik itu pekerjaan lebih baik hasilnya, berat  jadi ringan  yang susah jadi mudah. Nah kegiatan team building itu sendiri seperti permainan-permainan tapi itu sebenarnya mencerminkan bagaimana kita berkoordinasi dengan teman kerja, dengan bawahan dengan atasan.

Nah kalau hubungan antar teman, bawahan dan atasan telah terbina dengan baik tercermin dari kegiatan team buildingnya in syaa allah kesananya akan tidak jauh. Ini memang harus discenariokan, artinya harus bisa merangkul seluruh jajaran pegawai yang memang terlibat di aktifitas proses bisnis. Jikalau semuanya itu cair tujuan-tujuan team building untuk perusahaan akan dapat. Perusahaan akan dapat manfaatnya. Sumberdaya manusia khusunya di aktifitas kerja sama di perusahaan dengan mudah mengarahkan ke tujuan-tujuan sesuai dengan strategi-strategi yang dirancang jarak jauh. Buat pegawainya juga demikian. Kan ini sebenanrya salah satu aktifitas training lapangan. 

Pegawai-pegawai akan terbentuk rasa memiliki perusahaan terus bagaimana dia berinteraksi dengan teman yang kadang-kadang contohnya kita udah kerja selama sepuluh tahun tidak pernah berinteraksi sedekat ini. Nah ini sasarannya. Kalau lebih akrab, segala sesuatu yang sulit dikerjakan akan menjadi lebih  mudah juga akan muncul potensi-potensi disitu juga akan kelihatan mana pegawai-pegawai yang dapat memimpin dapat berinovasi berkreasi dan ini kelihatan dari aktifitas dan  karakter dia, kesungguhan dia, dapat memberikan juga motivasi ke teman-teman yang jenuh dengan acara ini, di permainan menjadi aktif. Punya semangat lagi, motivasi. Itulah sasarannya.

Harapan dari kegiatan ini adalah mewakili tim direksi, memiliki keinginan-keinginan tertuang dari program-program dan strategi RKAP dan segala macam. Salah satu cara kita memperkenalkan dan mendekatkan teman-teman terhadap target-target yang semakin lama tidak semakin ringan tetapi semakin berat. Itulah yang kita inginkan, sehingga harapannya itu bisa tercapai. Karena direksi memiliki keyakinan jika manusianya baik maka system apapun dapat meningkat baik juga. Secara  pribadi ini adalah  kebutuhan. Ini bisa diulang dalam bentuk yang berbeda biar gak bosan. Intinya Ada rasa memiliki terhadap perusahaan. Ini yang harus dibangun semakin lama semakin baik target-target terpenuhi dan ini kan team building, refreshing dan plus pemahaman insan kita sebagai manusia itu beribadah itu seperti apa.

Pak Dadang mewakili panitia, Team Building dilaksanakan agar teman saling berkontribusi, saling bekerjasama sehingga tidak ada pemisahan antara ini kerja yang satu dengan yang lain dan memupuk kebersamaan. Permainan ini dipilih memiliki filosofi. Misalnya ada kebersamaan, strategi, ketelitian, menjaga keseimbangan, pemilihan pendapat. Dalam dunia bisnis dan kerja banyak info-info yang kadang-kadang tidak jelas (hoax). Semua harus menjadi satu keluarga tidak boleh saling menyingkirkan. Harapannya teman-teman saling menajga kebersamaan dan kekeluargaan sehingga semangat untuk bekerja kembali bangkit sehingga kedepannya untuk bisa mencapai tujuan perusahaan itu tercapai.

Menutup kegiatan ini, perusahaan memberikan dooprize untuk melaksanakan kegiatan ibadah. Jika muslim tentu saja umroh dan non muslim wisata religi. Sebelum acara di mulai, Bapak Sila sempat menanyakan, teman-teman disini yang sudah kesana berapa orang. Aku ingat, jawaban waktu itu gak sampai lima orang. Bapak Sila kemudian melanjutkan ya udah nama-nama itu masukkan saja jika dilihat peluangnya susah lima berbanding tujuah puluh-an orang. Tetapi, sepertinya mereka lupa, bisa saja malam nanti akan ada'tangan-tangan lain yang bekerja'', sehingga kita tidak boleh menggampangkan sesuatu. 

Bapak Sila menyebutkan  akad (aturan) untuk mendapatkan dooprize ini yakni hadir di kegiatan ini. Jika ada nama teman yang  mendapatkan undian, tetapi orangnya tidak ada maka batal dan akan dilakukan pengambilan nama ulang. Jika ada yang pernah umroh / haji dan namanya keluar monggo bisa diambil atau diberikan ke orang lain. Sebuah akad yang manis dan sangat menjanjikan.

Dan ketika pengambilan nama ke enam yang dilakukan oleh Pak Adiono. Dia berkata, kali ini cewek. Teman-teman cewek udah bersorak-sorak. Aku hanya diam, sampai pak Adiono menyebut awalan namanya I, spontan aku berkata aku Irma Sabriany. Alhamdulillah. Kemudian aku ditanya, mau diambil ataukah diberikan ke orang lain. Aku menjawab aku ambil. Dan aku menutup malam ini  dengan rasa syukur dan senyuman atas hadiah yang aku dapatkan.

Selesai acara, bahkan speech closing tidak ada, padahal bisa saja ada kesalahan-kesalahan yang tentu saja dapat menimbulkan kekecewaan.

Minggu, 29 September 2019. Selesai acara penutupan dalam perjalanan pulang ke rumah masing-masing. Kalo aku sih ke mess, maklumlah anak rantau ada salah seorang manager yang complain melalui group WA, bahasanya seperti ini Pak dadang Irma kan sdh umroh kok bisa dapat...

Sepertinya manager ini lupa atau tidak pernah mengalami bahwa di dunia ini ada banyak keajaiban dan kejadian-kejadian yang bisa saja terjadi di luar nalar manusia. Dia kurang baca ataukah bisa saja bodoh,  seharusnya dia bisa mengerti dan paham jika Sang Maha menggenggam doa-doa hambanya seperti aku dan dilepaskannya satu persatu disaat yang tepat. Aku pernah baca bahwa takdir manusia sudah digariskan 50.000 tahun lalu sebelum Sang Maha menciptakan langit dan bumi. Dan ketika Sang Maha memanggil aku untuk kembali mengunjungi Baitullah lagi bukan karena kebetulan. Aku percaya tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua ini karena takdir.

Sejujurnya aku menganggap ini sebuah akad tetapi ternyata akad tersebut diingkari. Sejak dahulu aku selalu diajar, semesta ini bagaikan sebuah tembok yang bergema, permasalahannya hanya waktu, doa pasti akan didengar dan jika baik bagiku pasti akan terkabulkan. Tidak perlu membalas orang yang mendzolimimu. Sang Maha tahu dan tidak tinggal diam. Balasannya akan berbalik kepadanya, entah di dunia atau menjadi abadi nanti

Akhirnya, hikmah yang diambil dari kegiatan ini adalah janganlah mudah percaya dengan orang lain bahkan dengan  atasan sekalipun, karena apa yang diucapkan pada malam itu berbeda dengan apa yang dia katakan beberapa hari kemudian (1 Oktober 2019).  Ini yang terjadi padaku. Jadi kegiatan ini sia-sia aja, bahasa kasarnya sich buang-buang duit terus menimbulkan kekecewaan di beberapa orang.

Note : Ketika aku membuat tulisan ini, Dooprize yang aku dapatkan dibatalkan. Menurut Pak Adiono, hadiah umroh ini dibiayai pribadi oleh direktur utama bukan oleh perusahaan. Terkait hal ini akan aku konfirmasi ke yang bersangkutan. Biar jelas. 

Aku kemudian berpikir, aku termenung lama, berdebat di kepalaku sendiri. Perlu waktu untuk menemukan cara baru menghilangkan rasa sakit hati akibat dikecewakan seperti ini.  Akhirnya hal yang perlu aku lakukan hanya sabar. Hanya menunggu waktu yang tepat akan tiba waktunya. Tentang rejeki tidak selalu tentang yang namanya Dooprize Umroh kan. Yang aku tau rejeki itu bisa datang dalam bentuk apapun. Sekarang mari menikmati setiap perjalanan hidupku, komplit dengan manis-pahitnya riak gelombangnya, karena yang aku tau hidup itu perjuangan itu sebabnya tidak boleh seadanya dan apa adanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun