Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Pulau Flores: Dari Maumere hingga Labuan Bajo (2)

28 November 2020   19:13 Diperbarui: 28 November 2020   19:27 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan dari Puncak Pulau Kelar (dok. pribadi)

Tiba di Long Pink Beach, di saat kawan-kawan berenang dan snorkeling aku memilih ke pantai sambil berjalan-jalan. Tak memperdulikan teriknya matahari. Hamparan pantai yang luas membuatku leluasa memilih tempat, cukup puas berjalan -- jalan di pantai aku menuju bale-bale tiduran sambil menikmati hembusan angin. Di lokasi ini ada pedagangnya juga loh.

Terlihat dua orang yang menerbangkan drone di tempat ini. Dari hasil googling ternyata lokasi ini dipakai oleh Gamaliel Tapiheru, Audrey Tapiheru dan Cantika Abigail (GAC) dipakai untuk syuting video klip Sailor. Video klip ini menampilkan keindahan lokasi alam Labuan Bajo dari berbagi sudut.

Bukan tiduran ternyata aku benar-benar tidur sampai ada empat orang yang mengganggu tidurku. Empat orang ini adalah peserta dari  trip operator lain yang sibuk foto-foto dan berbicara dengan lantang. Ketika teman-teman telah puas bermain-main dan berfoto kami kembali ke kapal Cahaya Ilahi dan bersiap makan siang.

Aku di Pantai Long Pink Beach (dok. pribadi)
Aku di Pantai Long Pink Beach (dok. pribadi)
Kapal berlayar menuju Pink Beach, Pink Beach lokasinya di pulau Komodo mulai terkenal sejak tahun 1980. Di Pink Beach, pak Honda mencoba untuk menerbangkan dronenya dan ternyata saudara-saudara lokasinya di Lock. Kaget lah. Di Pink Beach ini ada dermaga dan pedagang juga.

Di dermaga Pink Beach (dok. Pribadi)
Di dermaga Pink Beach (dok. Pribadi)
Kembali ke Kapal Cahaya ilahi kami bersiap-siap bertemu dengan si "dragon". Pukul 15.25 WITA kami tiba di Pulau Komodo.

Ditemani oleh dua orang rangers. Ada tiga jenis trek yaitu short, medium dan adventure track. Kami beruntung langsung bertemu anak komodo. Kami memilih short track, sekitar 2,5 km. Dan untuk pertama kalinya aku melihat langsung babi hutan dan rusa yang tanduknya panjang mirip-mirip rusa-rusa milik Santa Claus.  Sambil berjalan, kami banyak diskusi dengan rangers, dan tetap kami menanyakan apakah kami bisa bertemu dengan si "dragon", Aku penasaran kayak apalah gedenya.

Menurut rangers, komodo selain memakan hewan liar juga bisa memakan telur komodo itu sendiri dan bahkan anaknya juga bisa dimakan. 

Eits jangan salah, komodo juga memiliki musim kawin loh antara bulan Juli- Agustus dan kawin hanya sekali dalam setahun. Setelah kawin (September), tibalah waktu komodo betina untuk meletakkan telur-telurnya. Komodo meletakkan telur ke lubang yang kedalamannya sekitar dua meter. Komodo butuh sembilan bulan untuk mengerami telurnya. Pada Maret -- April, telur-telur komodo akan menetas. Percaya gak, jika satu komodo betina dapat menghasilkan 15 -- 30 butir telur. Wow banyak juga.

Aku lantas mengajukan pertanyaan, apakah 15 -- 30 butir telur itu akan menjadi anak komodo?

Tidak semuanya, biasanya ada 2 -- 4 butir yang dapat berkembang dengan baik hingga menjadi anak komod, bahkan bisa juga terjadi tidak ada satu pun dari telur menetes, anak komodo berukuran sebesar 3 cm dan akan hidup di atas pohon untuk menghindari predator,'' kata rangers 

Rangers kemudian melanjutkan penjelasannya, "Komodo  memiliki penciuman yang sangat tajam, dapat mencium dari jarak 5 km. Itulah alasannya mengapa jika perempuan sedang haid beresiko dan harus selalu didampingi oleh rangers. Komodo juga sangat sensitif terhadap darah".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun