Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wakatobi, Aku Kembali Lagi untuk Melihat Triangle Coral Dunia

4 September 2019   12:07 Diperbarui: 6 September 2019   21:24 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dermaga Waha (dok. pribadi) Wanci merupakan ibukota dari Kabupaten Wakatobi. Nah, di Wanci inilah denyut nadi kehidupan masyarakat berlangsung. Diantara Kaledupa, Tomia dan Binongko, Wancilah yeng teramai. Oh iya, berdasarkan pengamatan di Wanci juga terdapat beberapa bank seperti BNI, BRI dan Danamon.

Checked off my bucket list. Alhamdulillah bisa menyelami keindahan bawah laut. Tiga belas tahun mimpi itu ada di kepalaku. Bermain di kedalaman 18-20 meter sempet panik karena fins sebelah kanan lepas, bersyukur buddy-ku langsung mengambil dan aku kembali menikmati karang, ikan-ikan. Cantik sekali dan terumbu karangnya masih alami dan sehat.

Diving (dok. Pribadi)
Diving (dok. Pribadi)
Terlintas, mata kuliah Koralogi waktu di semester VI dulu. Seperti kita tahu Wakatobi masuk dalam segitiga coral dunia. Beragam jenis coral ada di Kepulauan Wakatobi. Ternyata kepulauan Wakatobi memiliki 750 dari total 850 species karang yang ada di dunia.

Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili dapat kamu temukan di Wakatobi, diantaranya adalah Acropora formosa, A. Hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp yang tinggal harmonis bersama penghuni bawah laut lainnya. Nah, konfigurasi kedalamannya pun bervariasi mulai dari datar sampai melandai ke laut. Di beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Bahkan, bagian terdalam perairannya mencapai 1,044 meter.

Taman Nasional Wakatobi ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta hektar, memiliki keanekaragaman hayati laut dan karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. "Wakatobi merupakan tempat menyelam paling indah di dunia," -- Jacques Costeau (Jurnalis selam dunia).

Bukan hal yang baru lagi, pesona kawasan Taman Nasional Wakatobi sudah terkenal sampai mancanegara, bahkan sejak Ekspedisi Wallacea dari Inggris tahun 1995, yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral.

(dok. pribadi | Fabio diving). Perairan Wakatobi ini terletak pada wilayah Coral Tri Angle atau wilayah segitiga terumbu karang. Di mana, negara-negara yang terdapat di wilayah ini akan memiliki keanekaragaman terumbu karang dan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Kalau tak salah ingat negara yang berada di wilayah ini antara lain Filipina, Indonesia hingga kepulauan Solomon.
(dok. pribadi | Fabio diving). Perairan Wakatobi ini terletak pada wilayah Coral Tri Angle atau wilayah segitiga terumbu karang. Di mana, negara-negara yang terdapat di wilayah ini akan memiliki keanekaragaman terumbu karang dan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Kalau tak salah ingat negara yang berada di wilayah ini antara lain Filipina, Indonesia hingga kepulauan Solomon.
Oh iya, nggak hanya kekayaan karang, Taman Nasional Wakatobi juga memiliki 93 jenis ikan, di antaranya argus bintik (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan masih banyak lainnya.

Nah, aku bangga sekai karena negeriku memiliki aset bawah laut yang sangatlah indah. Untuknya itu mari kita jaga untuk keberlangsungan anak cucu kita. Semoga masih diberi kesempatan untuk mengunjungi Tomia dan Binongko. Percaya saja jika punya mimpi, selalu berdoa dan berusaha untuk mewujudkannya dan jangan pernah berputus asa. Tiga belas tahun, itu mungkin waktu tercepat mencapai impian. Pernah mengalami masa penantian seperti itu?

Charles, Fabio, Farid dan aku (dok. pribadi)
Charles, Fabio, Farid dan aku (dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun