Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Perjalanan Menginjakkan Kaki di Puncak Tertinggi Sulawesi

25 Juli 2018   04:42 Diperbarui: 25 Juli 2018   08:39 1899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menikmati mangga di puncak (dok. pribadi)
Menikmati mangga di puncak (dok. pribadi)
Setelah menikmati minuman hangat, mie instan plus buras, untuk buras ini kami temukan di dekat puncak. Kami kembali melanjutkan perjalanan menuju pos 5. Langit sempat cerah dan kemudian kabut turun lagi. 

Pukul 15.00 WITA kami bergerak untuk meninggalkan puncak. Sekitar 10 menit perjalanan Kak Ancha dan Fathur muncul kemudian kami menyemangati Fathur bahwa puncak telah dekat. Pukul 15.30 WITA aku, Kak Rimba dan Asdar berjalan duluan. Hujan masih saja menemani perjalanan turun ke pos 5.

Bersama mereka di puncak Rantemario (dok. pribadi)
Bersama mereka di puncak Rantemario (dok. pribadi)
Pukul 17.33 WITA tiba di pos 5, kami berbagi tugas. Aku yang memasak, Kak Rimba + Asdar mendirikan ulang tenda lalu menggali saluran irigasi, mereka melakukannya dengan cepat seakan berlomba dengan rinai hujan yang terus membasahi kepala mereka. 

Pukul 19.00 WITA akhirnya tujuh orang tiba di pos V dan kami langsung menikmati makan malam ini dengan menu nasi putih + sayur sop + sambal goreng daging + sossis plus sambal. Nikmat rasanya. Sambil duduk melingkar bersama mereka kami menutup malam ini dengan bertukar cerita-cerita lucu selama perjalanan menuju dan kembali ke pos 5, bercanda dan menikmati camilan di lereng gunung.

Kamis, 21 Juni 2018 setelah sarapan dan packing, pukul 09.00 WITA kami meninggalkan pos 5. Target hari ini adalah desa Karangan. Dan ternyata perjalanan turun ini lebih berat. Karena medan yang dilalui licin akibat hujan. 

Track dengan turunan yang licin dan curam membuatku untuk ekstra hati-hati aku takut jangan sampai terpeleset dan membuat kakiku keseleo. Bersyukur hingga tiba di pos 2 aku sama sekali tidak terjatuh tetapi kaki kiri rasa ngilu. Tiba di pos 2, istirahat sambil menikmati buah kurma kemudian melanjutkan perjalanan menuju pos 1 dan desa Karangan. Pukul 16.32 WITA akhirnya kami semua tiba di desa Karangan.

Jumat, 22 Juni 2018 Pukul 08.47 WITA kami meninggalkan Desa Karangan dan melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah masing-masing. Bagiku pendakian ke Rantemario ini akan sarat tantangan dan penuh perjuangan. 

Aku bersyukur bisa mengejar dan menyelesaikan mimpi ini. Aku percaya sang maha telah memilihku untuk mengejar mimpi. Dan aku tidak pernah berhenti mengejar mimpiku hanya karena patah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun