Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Enggano, Eksotisme yang Mengkhawatirkan

3 Desember 2015   15:12 Diperbarui: 4 Desember 2015   04:32 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikan hasil tangkapan (dok.pribadi)

Untuk mencapai lokasi dari no 6 – no 10 harus menggunakan perahu dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dari Desa Banjarsari jika lewat pinggir pantai, tetapi saat keberangkatanku (29 Okt 15) hanya 1 jam. Karena sang nakhoda langsung menuju tengah laut.

Menurut buku Profile Kawasan Konservasi Enggano, setidaknya terdapat 11 pulau kecil yang ada di Pulau Enggano. Saat ini hanya tersisa tiga pulau yakni Pulau Dua, Pulau Merbau dan pulau Bangkai. Aku bersyukur dua pulau tersebut yakni pulau Dua dan pulau Merbau sempat aku kunjungi.

Dengan eksotisme ini tentu saja menjadi kekhawatiran. Misalnya

  1. Kebakaran lahan dan kebun. Saat bulan Oktober 2015 terjadi kebakaran lahan di Desa Banjarsari. Otomatis kebakaran ini akan mengancam spesies endemic di Pulau Enggano.

Kebakaran lahan di Desa Banjarsari (dok. pribadi)

2. Pengambilan pasir. Pengambilan pasir terjadi di desa Kaana. Pasir tersebut digunakan untuk membangun perumahan transmigrasi di desa Malakoni

Pengambilan pasir (dok.pribadi)

3. Di Pulau ular aku menyaksikan sendiri banyaknya botol-botol plastic.

Botol plastik yang ada di Pulau Ular (dok. pribadi)

4. Vandalisme: di Tebing Koomang sudah terlihat tulisan- tulisan nama orang-orang yang pernah mengunjunginya.

Sejujurnya pulau Enggano benar-benar eksotik, di butuhkan dukungan dari stakeholders agar bisa menjaga keindahan pulau Enggano.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun