Mohon tunggu...
Rianto Harpendi
Rianto Harpendi Mohon Tunggu... Insinyur - Chemical Engineer

Dum spiro, spero

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Merawat Demokrasi, Tantangan dan Urgensinya

18 Maret 2022   06:38 Diperbarui: 21 Maret 2022   16:33 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mural yang berisi pesan tentang pemilu. (ANTARA FOTO/FAUZAN via kompas.com)

Masyarakat Indonesia yang sejahtera dan bahagia sangat mungkin terwujud bila negara menjamin dan menghormati kebebasan sipil setiap warga negara. Dan, setiap warga negara mampu bersikap toleran; menghormati keberagaman dan kebebasan sipil orang lain.

Tidak sempurna, tapi dibutuhkan

Demokrasi memang tidak sempurna dan cenderung membuat kehidupan berbangsa dan bernegara gaduh. Socrates pernah mengkritik demokrasi Athena karena lebih mengutamakan voting atau pendapat banyak orang dengan mengorbankan kebenaran. Bahkan, Plato berani menyimpulkan, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan terburuk setelah tirani.

Selain itu, korelasi antara demokrasi dengan pertumbuhan ekonomi negara masih menyisahkan perdebatan dan pertanyaan. Ada negara dimana ekonominya bertumbuh, tetapi tidak menerapkan sistem demokrasi, misalnya Tiongkok dan Singapura.

Meski begitu, sejarah menunjukkan, demokrasi dengan segala kelemahannya merupakan pilihan logis bagi masa depan bangsa dan negara. 

Demokrasi memungkinkan setiap warga negara mengkritik pemerintahnya agar berfungsi dengan baik. Demokrasi mendorong negara dan setiap individu menghormati hak asasi manusia.

Demokrasi, bila diimplementasikan dengan baik, memungkinkan setiap manusia mengalami dan menikmati kebebasan, kesejahteraan dan kebahagiaan. Demokrasi yang penuh merupakan salah satu syarat yang penting dan dibutuhkan bangsa Indonesia agar visi Indonesia 2045 bisa menjadi kenyataan.

Pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan membutuhkan demokrasi yang sehat. Bisa dikatakan demokrasi semacam inkubator visi Indonesia 2045.

Bila bangsa Indonesia berhasil merawat demokrasi, jalan menuju Indonesia maju pada perayaan 100 tahun kemerdekaan tidak akan terhambat. Namun, merawat demokrasi tidaklah mudah. Praktik politik yang candu kekuasaan, perilaku korupsi, dan menurunnya kebebasan sipil adalah tantangan yang harus dihadapi.

Merawat demokrasi agar menjadi demokrasi penuh sangat penting dan mendesak, karena menyangkut masa depan bangsa dan negara Indonesia. Lagipula, setiap warga negara -- apapun latar belakang dan status sosial-ekonominya -- punya tanggung jawab yang sama: merawat demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun