Mohon tunggu...
Rianto Harpendi
Rianto Harpendi Mohon Tunggu... Insinyur - Chemical Engineer

Dum spiro, spero

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Merawat Demokrasi, Tantangan dan Urgensinya

18 Maret 2022   06:38 Diperbarui: 21 Maret 2022   16:33 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mural yang berisi pesan tentang pemilu. (ANTARA FOTO/FAUZAN via kompas.com)

Bila prinsip demokrasi semakin hilang dalam kehidupan berbangsa-bernegara, maka harapan untuk menjadi negara maju pada perayaan 100 tahun kemerdekaan semakin kecil. Karena, ukuran negara maju bukan hanya angka pertumbuhan ekonomi ataupun pertumbuhan domestik bruto (PDB) per kapita, tetapi masyarakatnya juga sejahtera dan bahagia.

Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi, mengatakan, kebebasan -- sebagai prinsip dan hakikat demokrasi -- dapat mendorong kesejahteraan.

Amartya Sen mengatakan, kesejahteraan individu bisa terwujud bila individu tersebut memiliki kapabilitas untuk melakukan dan atau mendapatkan sesuatu. Ekonom asal India itu menambahkan, kapabilitas tiap individu sepatutnya tidak dibatasi ataupun terbatas.

Setiap orang berhak mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas. Itu merupakan amanat konstitusi.

Karena itu, upaya perluasan akses dan perbaikan kualitas di berbagai bidang perlu konsisten dilakukan agar setiap warga negara bisa mendapatkannya.

Hasil penelitian Daron Acemoglu et al (2019) menunjukkan, demokrasi tidak hanya berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara, tetapi juga perbaikan pelayanan publik--seperti layanan kesehatan dan pendidikan--dan mengurangi keresahan sosial.

Dengan kata lain, demokrasi memungkinkan perluasan akses dan perbaikan kualitas di bidang kesehatan dan pendidikan, yang merupakan bagian dari pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK serta pemerataan pembangunan, bisa terwujud. Bukankah itu yang sedang diupayakan bangsa Indonesia saat ini?

Satu hal yang penting dan tidak boleh dilupakan adalah perluasan akses dan peningkatan kualitas di berbagai bidang, termasuk kesehatan dan pendidikan, harus dilakukan secara adil dan setara. Seorang anak tidak akan mungkin mendapatkan layanan pendidikan atau kesehatan yang baik, bila ia mengalami diskriminasi karena agamanya.

Seorang pekerja akan sulit mengalami hidup sejahtera bila karirnya, yang berdampak pada pendapatan, dihambat ataupun terhambat hanya karena ia seorang perempuan. Padahal, dengan mendapatkan kesehatan, pendidikan dan pendapatan yang layak setiap orang bisa berkembang; kapabilitasnya meningkat.

Bila kapabilitasnya memadai, kesempatan untuk mengalami hidup sejahtera akan semakin terbuka. Salah satu indikator seseorang dikatakan hidup sejahtera ialah memiliki pendapatan yang baik.

Nah, penelitian Matthew A. Killingsworth (2020) menunjukkan, orang yang punya pendapatan yang baik cenderung bahagia dan lebih puas dengan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun