Kegiatan Sharing Session dilakukan dengan cara duduk melingkar bersama adik-adik Panti Asuhan Narayan Seva. Pada sesi ini, para mahasiswa memberikan penyuluhan tentang bagaimana etika dalam berperilaku dan berkata dengan baik dan dilanjutkan dengan anak-anak panti yang bercerita mengenai cita-cita, kehidupan mereka selama di panti dan kebiasaan-kebiasaan mereka selama tinggal di panti seperti contohnya setiap sore mereka harus melakukan kegiatan bersih-bersih bersama. Setelah bercerita tentang banyak hal, kami dan adik-adik panti bernyanyi bersama sekaligus menikmati snack dan minuman yang telah kami sediakan. Dari kegiatan sharing session ini kami selaku mahasiswa menyadari bahwa kami patut untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun.
- Pembagian Donasi
Sebagai kegiatan penutup, para mahasiswa memberikan bantuan sosial berupa buku, pulpen dan pensil kepada masing-masing anak Panti Asuhan Narayan Seva. Hal ini merupakan bentuk kedermawanan dari para mahasiswa untuk adik-adik Panti Asuhan Narayan Seva sekaligus menerapkan ajaran Dharma. Karena berbagi adalah cara terbaik dalam menumbuhkan kesadaran etika dan empati mahasiswa di era digitalisasi. Kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan berpamitan kepada pihak panti asuhan.
Jika dikaitkan dengan ajaran Agama Hindu, adapun beberapa nilai-nilai yang dapat kita pelajari dari kunjungan ke Panti Asuhan Narayan Seva yaitu sebagai berikut.
- Karuna dan Mudita (Catur Paramita)
Catur Paramitha merupakan empat macam sifat dan sikap utama yang patut dijadikan landasan bersusila. Melalui kegiatan kunjungan ke panti asuhan dapat memperkuat nilai Karuna dan Mudita yang merupakan dua bagian dari Catur Paramitha. Karuna adalah perbuatan luhur cinta kasih/belas kasih kepada orang lain. Sedangkan Mudita adalah simpati/turut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Pengalaman kunjungan ke panti asuhan dapat memberikan kita kesempatan dalam menunjukan cinta kasih/belas kasih kita kepada anak-anak panti asuhan. Selain itu juga dapat menumbuhkan kesadaran etika dan empati kita sebagai mahasiswa. Dengan begitu, kami para mahasiswa dapat belajar bahwasannya kita sebagai makhluk ciptaan-Nya harus senantiasa bersyukur dalam keadaan apapun. Bercermin dengan anak-anak panti asuhan yang selalu bahagia dan tersenyum meskipun dalam keadaan yang sederhana, mampu membuktikan bahwa kebahagiaaan akan datang apabila kita mengetahui bagaimana cara bersyukur atas apa yang telah kita punya.
- Pawongan (Tri Hita Karana)
Tri Hita Karana merupakan tiga penyebab kebahagiaan atau kesejahteraan yaitu hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Salah satu bagian dari Tri Hita Karana yang dapat dipelajari dalam kegiatan kunjungan ke panti asuhan ini adalah Pawongan. Pawongan adalah hubungan harmonis antara manusia dengan sesama manusia. Adanya program pengabdian kepada masyarakat di panti asuhan mampu meningkatkan interaksi antara mahasiswa dengan anak-anak panti. Dengan begitu hubungan keduanya juga semakin erat dimana hubungan ini didasari dengan saling asah, saling asih, dan saling asuh artinya saling menghargai, saling mengasihi, dan saling membimbing satu sama lain.
Dana punia merupakan pemberian yang baik dan tulus ikhlas kepada orang lain sebagai bentuk pengamalah ajaran Dharma. Dana punia merupakan salah satu bentuk kedermawanan yang paling mulia karena didasari dengan rasa tulus ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan apapun. Salah satu contohnya adalah memberikan donasi berupa alat tulis dan berbagi makaan serta minuman kepada anak-anak panti asuhan Narayan Seva.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwasanya kegiatan sederhana seperti berkunjung ke panti asuhan dan melakukan beberapa kegiatan positif bersama anak-anak panti asuhan Narayan Seva seperti belajar dan bermain bersama, sharing session, dan pembagian donasi dapat memberikan segudang manfaat bagi mahasiswa. Selain untuk meningkatkan etika dan empati mahasiswa di era digitalisasi, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Penting diingat bahwasannya perkembangan teknologi dan informasi memang memudahkan kita dalam segala hal namun alangkah baiknya apabila kita tidak terlalu bergantung dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Karena sejatinya tujuan utama kita adalah moksha dan untuk mencapai hal tersebut kita harus senantiasa megamalkan ajaran dharma dan tidak lupa untuk berbagi apa yang kita punya kepada orang yang membutuhkan. Sesuai dengan sloka diatas kedermawan yang didasari dengan rasa tulus ikhlas dan tanpa pamrih dapat dikategorikan sebagai kedermawan yang bersifat sattwika atau kebaikan. Sehingga apabila kita menanam kebaikan niscaya hasil yang kita tuai adalah kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H