Bhagavad Gita 17.20
dtavyam iti yad dna dyate 'nupakrie
dehe kle cha ptre cha tad dna sttvika smitam
Terjemahan :
Kedermawanan (pemberian) yang dilakukan dengan kesadaran sebagai suatu kewajiban yang harus dilakukan, yang dilakukan pada tempat, (dan) waktu yang tepat serta orang yang memang patut diberikan, yang diberikan tanpa pamrih sama sekali, (ketahuilah bahwa) kedermawanan seperti itu dimengerti sebagai kedermawanan yang bersifat Sattvika atau kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang diciptakan untuk hidup berdampingan dan senantiasa membutuhkan pertolongan orang lain. Sebagai makhluk sosial sudah sepantasnya kita saling tolong-menolong satu sama lain sebagai bentuk kedermawanan. Sama halnya dengan makna dari sloka diatas bahwasannya kedermawanan atau memberikan suatu hal kepada orang yang kekurangan tanpa mengharapkan imbalan adalah salah satu kewajiban kita sebagai manusia. Contoh sederhana kedermawanan yang dapat kita lakukan adalah berkunjung ke panti asuahan dan melaksanakan beberapa program pengabdian yang bermanfaat bagi anak-anak panti asuhan.
Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi  dan komunikasi semakin pesat dan mampu mengubah cara manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari khususnya dalam berinteraksi. Saat ini banyak masyarakat termasuk mahasiswa cenderung lebih menyukai berinteraksi menggunakan media sosial dibandingkan berinteraksi secara tatap muka. Hal ini tentu akan memberikan dampak yang signifikan, salah satunya adalah kurangnya empati di kalangan mahasiswa. Kesibukan masing-masing di depan gadget pada akhirnya akan menumbuhkan rasa individualitas yang tinggi pada mahasiwa, sehingga hal ini membuat para mahasiswa sulit berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lemahnya empati, etika serta kepedulian sosial antar sesama. Oleh karena itu melaksanakan kunjungan ke panti asuhan tidak hanya merupakan bentuk kedermawanan saja namun juga dapat menumbuhkembangkan rasa empati dan simpati mahasiswa kepada anak-anak panti asuhan.
 Panti asuhan adalah lembaga sosial yang menampung, mengasuh, mendidik, dan memelihara anak-anak yatim, yatim piatu, dan anak terlantar. Tujuan didirikannya panti asuhan adalah untuk memberikan pengasuhan dan pelayanan pengganti fungsi orang tua kepada anak-anak asuh, sehingga mereka mendapatkan kesempatan yang luas, tepat, dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya. Salah satu panti asuhan yang telah kami kunjungi adalah Panti Asuhan Narayan Seva yang terletak di Jalan Raya Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali. Dalam program pengabdian kepada masyarakat ini kami menyasar anak-anak panti tingkat sekolah dasar (SD) kelas 3-6 yang berjumlah 20 orang. Adapun beberapa kegiatan positif yang telah kami laksanakan dalam rangka kunjungan ke Panti Asuhan Narayan Seva adalah sebagai berikut.
- Belajar Matematika dan Menggambar
Kegiatan pertama yang dilaksanakan adalah belajar matematika dasar dan menggambar. Adik-adik Panti Asuhan Narayan Seva dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok matematika dan kelompok menggambar. Untuk kelompok matematika akan diajarkan perkalian susun sedangkan untuk kelompok menggambar akan disediakan kertas yang berisi potongan garis dan adik-adik Panti Asuhan Narayan Seva diminta untuk melanjutkan garis tersebut dengan gambar sesuai kreativitas mereka. Lalu gambar yang telah mereka buat akan diwarnai dengan pensil warna atau crayon yang telah disiapkan oleh mahasiswa. Dari kegiatan ini akan dapat menciptakan interaksi yang intens satu sama lain sehingga mahasiswa dapat meningkatkan empatinya dengan cara berbagi ilmu sedangkan adik-adik Panti Asuhan Narayan Seva dapat meningkatkan pengetahuannya serta kreativitasnya dalam segi menggambar dan mewarnai.
- Bermain Bersama
Setelah melaksanakan kegiatan belajar, selanjutnya adik-adik Panti Asuhan Narayan Seva diajak bermain bersama para mahasiswa. Permainan yang dimainkan adalah tebak gaya berantai dan permainan sleep and wake up. Kegiatan ini dapat membantu adik-adik Panti Asuhan Narayan Seva untuk menyegarkan kembali tubuh dan pikiran mereka setelah belajar matematika dan menggambar. Selain itu, melalui kegiatan permainan ini para mahasiswa dapat berbagi kebahagiaan dan menghargai nilai kebersamaan bersama anak panti. Sedangkan anak panti dapat mengasah keterampilan sosial dan emosi mereka saat bermain bersama teman-temannya dan para mahasiswa.
- Sharing SessionÂ
Kegiatan Sharing Session dilakukan dengan cara duduk melingkar bersama adik-adik Panti Asuhan Narayan Seva. Pada sesi ini, para mahasiswa memberikan penyuluhan tentang bagaimana etika dalam berperilaku dan berkata dengan baik dan dilanjutkan dengan anak-anak panti yang bercerita mengenai cita-cita, kehidupan mereka selama di panti dan kebiasaan-kebiasaan mereka selama tinggal di panti seperti contohnya setiap sore mereka harus melakukan kegiatan bersih-bersih bersama. Setelah bercerita tentang banyak hal, kami dan adik-adik panti bernyanyi bersama sekaligus menikmati snack dan minuman yang telah kami sediakan. Dari kegiatan sharing session ini kami selaku mahasiswa menyadari bahwa kami patut untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun.
- Pembagian Donasi
Sebagai kegiatan penutup, para mahasiswa memberikan bantuan sosial berupa buku, pulpen dan pensil kepada masing-masing anak Panti Asuhan Narayan Seva. Hal ini merupakan bentuk kedermawanan dari para mahasiswa untuk adik-adik Panti Asuhan Narayan Seva sekaligus menerapkan ajaran Dharma. Karena berbagi adalah cara terbaik dalam menumbuhkan kesadaran etika dan empati mahasiswa di era digitalisasi. Kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan berpamitan kepada pihak panti asuhan.
Jika dikaitkan dengan ajaran Agama Hindu, adapun beberapa nilai-nilai yang dapat kita pelajari dari kunjungan ke Panti Asuhan Narayan Seva yaitu sebagai berikut.
- Karuna dan Mudita (Catur Paramita)
Catur Paramitha merupakan empat macam sifat dan sikap utama yang patut dijadikan landasan bersusila. Melalui kegiatan kunjungan ke panti asuhan dapat memperkuat nilai Karuna dan Mudita yang merupakan dua bagian dari Catur Paramitha. Karuna adalah perbuatan luhur cinta kasih/belas kasih kepada orang lain. Sedangkan Mudita adalah simpati/turut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Pengalaman kunjungan ke panti asuhan dapat memberikan kita kesempatan dalam menunjukan cinta kasih/belas kasih kita kepada anak-anak panti asuhan. Selain itu juga dapat menumbuhkan kesadaran etika dan empati kita sebagai mahasiswa. Dengan begitu, kami para mahasiswa dapat belajar bahwasannya kita sebagai makhluk ciptaan-Nya harus senantiasa bersyukur dalam keadaan apapun. Bercermin dengan anak-anak panti asuhan yang selalu bahagia dan tersenyum meskipun dalam keadaan yang sederhana, mampu membuktikan bahwa kebahagiaaan akan datang apabila kita mengetahui bagaimana cara bersyukur atas apa yang telah kita punya.
- Pawongan (Tri Hita Karana)
Tri Hita Karana merupakan tiga penyebab kebahagiaan atau kesejahteraan yaitu hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Salah satu bagian dari Tri Hita Karana yang dapat dipelajari dalam kegiatan kunjungan ke panti asuhan ini adalah Pawongan. Pawongan adalah hubungan harmonis antara manusia dengan sesama manusia. Adanya program pengabdian kepada masyarakat di panti asuhan mampu meningkatkan interaksi antara mahasiswa dengan anak-anak panti. Dengan begitu hubungan keduanya juga semakin erat dimana hubungan ini didasari dengan saling asah, saling asih, dan saling asuh artinya saling menghargai, saling mengasihi, dan saling membimbing satu sama lain.
Dana punia merupakan pemberian yang baik dan tulus ikhlas kepada orang lain sebagai bentuk pengamalah ajaran Dharma. Dana punia merupakan salah satu bentuk kedermawanan yang paling mulia karena didasari dengan rasa tulus ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan apapun. Salah satu contohnya adalah memberikan donasi berupa alat tulis dan berbagi makaan serta minuman kepada anak-anak panti asuhan Narayan Seva.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwasanya kegiatan sederhana seperti berkunjung ke panti asuhan dan melakukan beberapa kegiatan positif bersama anak-anak panti asuhan Narayan Seva seperti belajar dan bermain bersama, sharing session, dan pembagian donasi dapat memberikan segudang manfaat bagi mahasiswa. Selain untuk meningkatkan etika dan empati mahasiswa di era digitalisasi, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Penting diingat bahwasannya perkembangan teknologi dan informasi memang memudahkan kita dalam segala hal namun alangkah baiknya apabila kita tidak terlalu bergantung dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Karena sejatinya tujuan utama kita adalah moksha dan untuk mencapai hal tersebut kita harus senantiasa megamalkan ajaran dharma dan tidak lupa untuk berbagi apa yang kita punya kepada orang yang membutuhkan. Sesuai dengan sloka diatas kedermawan yang didasari dengan rasa tulus ikhlas dan tanpa pamrih dapat dikategorikan sebagai kedermawan yang bersifat sattwika atau kebaikan. Sehingga apabila kita menanam kebaikan niscaya hasil yang kita tuai adalah kebahagiaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI