Mohon tunggu...
Rian Saputra
Rian Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Pertanian Bogor

Mahasiswa IPB’57 2020 Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Departemen Silvikultur Institut Pertanian Bogor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modul Nusantara PMM2 ULM di Provinsi Kalimantan Selatan

28 Februari 2023   22:59 Diperbarui: 25 April 2023   21:25 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan 8

Kegiatan ini dilakukan di NDF Sasirangan Hj, Imay Cempaka dengan mendatangkan narasumber dari finalis putri muslimah sasirangan Kalimantan Selatan. Narasumber menjelaskan makna dari setiap gambar sasirangan dan warna dari kain sasirangan, serta menjelaskan makna dari kain sasirangan itu sendiri. Ke-khas-an sasirangan itu terletak pada garis jelujur yang melintang, membujur, dan melingkar di sepanjang kain. Saya pikir, masyarakat kalsel sudah tidak menilai kain sasirangan sebagai kain sakral dan magis. Kain ini sudah mudah diperoleh dan banyak pilihan dan dipakai sehari-hari. Konon, sasirangan awalnya memang dibuat berdasarkan pesanan untuk tujuan perayaan upacara dan pengobatan. Untuk tujuan pengobatan, terdapat cerita unik, kalau ingin sembuh dari stroke kita pakai sasirangan warna hijau, warna hitam (hirang) untuk gatal, dan warna habang (merah) untuk meredakan demam

“Karya Purun: Seni Kerajinan Tangan Warisan Nenek Moyang.” 
“Karya Purun: Seni Kerajinan Tangan Warisan Nenek Moyang.” 

Kegiatan 9

Berkunjung ke kampung purun, sekitar 8km dari kos kami. Disini kami belajar apa itu purun dan bagaimana cara membuat produk kerajinan dari purun. Disana saya belajar menganyam purun menjadi sebuah tas kecil. Mulanya saya belajar membuat produk dasar berupa hiasan bros bunga mawar, awalnya sulit karena harus memadukan 4 helai purun. Akan tetapi setelah diajarkan oleh acil/bibi, maka saya sudah bisa menghasilkan produk dari purun. Pulangnya, kami membawa hasil kerajinan kami dari purun, berupa tas kecil yang cantik. 

"Wisata Alam Bukit Kiram"

Kegiatan 10

Berkunjung ke bukit kiram untuk menikmati keindahan lanskap Kabupaten Banjar. Kami berkeliling Bukit Kiram yang mayoritas merupakan kebun karet. Hamparan luas kebun karet, jalan berkelok dan sungai kiram berbatu yang sangat besar. Selain kita menikmati bukit kiram, kami disana menjaja makanan khas kalsel di resto saung pinggir sungai kiram berbatu. Sembari makan, kami mendengarkan tentang sejarah bukit kiram, yang sengaja dibuka untuk pariwisata, terlebih akan diadakan MTQ Nasional di Bukit Kiram. 

img-9261-1-64475957a7e0fa2e4c1662d7.jpg
img-9261-1-64475957a7e0fa2e4c1662d7.jpg
Kegiatan 11

Masjid Bambu dengan arsitektur bangunan yang unik berbahan dasar bambu. Masjid Bambu ikonik karena hampir semua bangunan dari bahan bambu. Keramik hanya di lantai dasar atau ruang luar, seperti untuk wudhu dan toilet. Lantai II Masjid Bambu adalah ruang induk tempat melaksanakan ibadah salat lima waktu dan indah salat Jumat. Bentuk bangunan Masjid Bambu, memadukan kearifan lokal dan unsur bangunan sejarah. Itu karena menyerupai perahu atau jukung dan bangunan pucuk masjid menyerupai Masjid Sultan Suriansyah. Memang peran Masjid Bambu ini diperuntukkan untuk pelaksanaan hari hari besar keagamaan Islam dan sebagai objek wisata religi di Kabupaten Banjar. Kami memasuki bangunan Masjid Bambu sebelum ba’da Dzuhur, disana kami melihat tempat wudhu yang sangat sejuk dan rapih, selain itu kami ke lantai 2 untuk melihat kontruksi bangunan masjid bambu. Bambu besar didatangkan dari Pulau Jawa, sedangkan bambu penopang kecil di datangkan dari Kabupaten Banjar, Kalsel. Kapasitas jamaah masjid bambu berkisar antara 800-1100 jamaah. Kami berfoto ria kearah kiblat, karena didepan masjid pemandangan langsung kearah hutan tanaman karet.

“Tokoh Menginspirasi: Walikota Banjarbaru”
“Tokoh Menginspirasi: Walikota Banjarbaru”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun