Mohon tunggu...
Riani Mayang Anggara
Riani Mayang Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Komputer Indonesia yang hobi membaca, belajar menulis dan mencoba kegiatan baru lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mes Pekerja Pabrik Tahu Menjadi Korban Hantaman Longsor di Kadudampit

11 Desember 2023   22:45 Diperbarui: 12 Desember 2023   00:22 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galeri Pribadi Narasumber 

Bencana alam ini mengingatkan kita akan kerentanan terhadap perubahan cuaca dan pentingnya perencanaan mitigasi bencana. Pemerintah, Lembaga Kemanusiaan dan Masyarakat harus melakukan upaya untuk memitigasi risiko longsor di masa mendatang di wilayah ini dengan cara:

  • Pemetaan Risiko dan Penanganan Zona Rawan, Melakukan pemetaan risiko secara menyeluruh di wilayah tersebut untuk mengidentifikasi zona-zona rawan longsor. Setelah itu, mengimplementasikan tindakan pengurangan risiko di zona-zona tersebut, seperti Pembangunan struktur penahan tanah atau penguatan lereng.
  • Sistem Peingatan Dini, Membangun dan meningkatkan sistem peringatan dini untuk memberi tahu warga seacara cepat saat ada potensi bahaya longsor. Hal ini melibatkan penggunaan teknologi canggih, sensor cuaca, dan komunikasi yang efektif kepada masyarakat.
  • Edukasi Masyarakat, Dengan melakukan kampanye edukasi yang intensif kepada masyarakat mengenai perilaku aman dan langkah-langkah pencegahan ketika menghadapi ancaman longsor. Ini dapat mencakup pelatihan evakuasi, pengetahuan tentang tanda-tanda awal longsor, dan prinsip-prinsip keselamatan.
  • Penanaman Vegetasi dan Pengelolaan Lahan, Melakukan program penanaman vegetasi dapat membantu menyimpan air, mencegah erosi tanah, dan memperkuat stabilitas lereng. Selain itu, mengimplementasikan praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
  • Infrastruktur Pengendalian air, Membangun atau memperbarui pengendalian air, seperti saluram drainase yang baik, untuk mengelola air hujan dengan efisien dan mencegah penumpukan air yang dapat merusak stabilitas lereng.
  • Kolaborasi Antarinstansi, Membangun Kerjasama yang era tantara pemerintah daerah, lembaga penelitian, dan organisasi kemanusiaan untuk membangun strategi mitigasi yang efektif.
  • Kebijakan Pengunaan Lahan yang Bijak, Mengembangkan kebijakan tata ruang dan penggunaan lahan yang bijak, mempertimbangkan faktor risiko longsor dalam proses perencanaan Pembangunan di wilayah tersebut.

Untuk masyarakat yang tinggal di wilayah dengan potensi risiko longsor yang besar, mayarakat perlu selalu waspada dan memiliki rencana tanggap darurat dan mengetahui jalur evakuasi dan tempat aman jika terjadinya longsor. Dengan kita memahami tanda-tanda awal terjadinya longsor seperti perubahan bentuk tanah, suara retakan, atau perubahan dalam pola air dapat membantu masyarakat mengidentifikasi risiko lebih awal. 

Menjaga lingkungan setempat dengan tidak melakukan deforestasi yang tidak terkendali, memperkuat tanah,dan memelihara vegetasi dapat membantu mengurangi risiko longsor. Dengan memahami dan menerapkan tanggung jawab terhadap lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak membangun bangunan di tebing atatu zona rawan longsor. Mayarakat harus memiliki peran yang aktif dalam mitigasi termasuk memberikan masukan, melapor tentang potensi bahaya dan mendukung program-program pencegahan terjadinya bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun