Pengertian Pembangunan Ekonomi: Usaha untuk Meningkatkan Keadilan dan Kesejahteraan
Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa dengan mencapai keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Proses ini mencakup pertumbuhan ekonomi, perubahan dalam susunan ekonomi secara menyeluruh, dan pengurangan ketimpangan distribusi pendapatan. Pembangunan ekonomi juga berusaha mengatasi permasalahan pengangguran dan kemiskinan serta mendorong perubahan sikap hidup dan kelembagaan dalam masyarakat.
Pertumbuhan Ekonomi: Meningkatkan Produksi Barang dan Jasa
Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ini diukur melalui indikator ekonomi seperti GDP (Gross Domestic Product), GNP (Gross National Product), atau PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) riil. Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu syarat penting dalam pembangunan ekonomi, namun tidak cukup jika hanya fokus pada aspek produksi semata.
Pembangunan Ekonomi: Lebih dari Sekedar Pertumbuhan
Pembangunan ekonomi memiliki arti yang lebih luas daripada hanya pertumbuhan ekonomi. Selain meningkatkan produksi, pembangunan ekonomi juga mencakup perubahan yang menyeluruh dalam susunan ekonomi. Ini meliputi perubahan pada komposisi produksi, alokasi sumber daya produksi pada berbagai sektor ekonomi, distribusi kekayaan dan pendapatan, serta pola kerangka kelembagaan dan kehidupan masyarakat.
Pentingnya Perubahan: Pertumbuhan dan Komposisi Produksi
Pembangunan ekonomi membutuhkan kombinasi pertumbuhan ekonomi dan perubahan pada komposisi produksi. Pertumbuhan ekonomi hanya menjadi syarat awal dalam proses pembangunan ekonomi, namun perubahan dalam struktur ekonomi menjadi hal yang tidak kalah penting. Perubahan tersebut mencakup distribusi pendapatan yang lebih merata dan pengurangan ketimpangan antara negara dan golongan penduduk.
Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif Global: Dunia Pertama, Kedua, dan Ketiga
Dalam perspektif global, dunia sering dibagi menjadi tiga kelompok negara:
1. Dunia Pertama: Negara-negara maju yang mayoritas berada di blok barat dan menganut sistem liberal, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
2. Dunia Kedua: Negara-negara maju yang mayoritas berada di blok timur dan menganut sistem sosialis, seperti China dan Rusia.
3. Dunia Ketiga: Negara-negara sedang berkembang yang mayoritas berada di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Pembangunan Ekonomi Dilaksanakan oleh Negara Maju dan Negara Berkembang
Proses pembangunan ekonomi dilaksanakan oleh negara-negara maju dan negara-negara sedang berkembang. Negara maju berusaha mempertahankan dan meningkatkan pencapaian pembangunan yang telah dicapai, sedangkan negara berkembang berusaha memulai proses pembangunan untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan ekonomi.
Tantangan Ketimpangan Antar Negara dan Golongan Penduduk
Ketimpangan antara negara-negara maju dan negara-negara sedang berkembang menjadi salah satu tantangan utama dalam pembangunan ekonomi global. Meskipun hanya 20% penduduk dunia, negara-negara maju menghasilkan 85% output ekonomi, sementara 80% penduduk dunia hanya menghasilkan 15% output ekonomi. Hal ini mencerminkan adanya ketimpangan yang perlu diatasi melalui upaya bersama.
Alasan Negara Maju Memperhatikan Negara Berkembang
Ada beberapa alasan mengapa negara-negara maju memperhatikan negara-negara berkembang dalam upaya pembangunan ekonomi:
1. Alasan Politis: Negara maju mempertimbangkan ideologi dan blok politik dalam hubungan internasional.
2. Alasan Ekonomi: Memperluas perdagangan internasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kerjasama ekonomi.
3. Alasan Kemanusiaan: Berusaha membantu negara-negara berkembang untuk mengurangi kemiskinan, mengatasi masalah kemanusiaan, dan meningkatkan kualitas hidup rakyatnya.
Upaya untuk Mempertahankan dan Meningkatkan Pencapaian Pembangunan
Negara maju melakukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian pembangunan baik dalam skala nasional maupun global. Hal ini mencakup bantuan kemanusiaan, kerjasama internasional, dan upaya untuk mengatasi masalah ketimpangan global.
Ilmu Ekonomi Pembangunan: Tujuan dan Kerangka Analisis
Ilmu ekonomi pembangunan adalah cabang ilmu ekonomi yang berdiri sendiri dan fokus pada pembangunan ekonomi negara-negara dunia ketiga. Ilmu ini merupakan campuran dari berbagai cabang ilmu ekonomi, seperti makroekonomi, ekonomi ketenagakerjaan, keuangan negara, dan ekonomi moneter, dengan perhatian khusus pada negara-negara sedang berkembang.
Definisi Ilmu Ekonomi Pembangunan:
Ilmu ekonomi pembangunan mempelajari cara-cara alokasi sumberdaya produktif langka secara efisien dan berkesinambungan di negara-negara dunia ketiga. Negara-negara ini umumnya masih terbelakang dalam berbagai aspek, memiliki beragam orientasi ideologi dan latar belakang budaya, serta menghadapi masalah-masalah ekonomi yang kompleks.
Hakekat Ilmu Ekonomi Pembangunan:
Beberapa poin penting tentang hakekat ilmu ekonomi pembangunan adalah:
1. Peran Pemerintah: Ilmu ekonomi pembangunan mengakui pentingnya peran pemerintah yang lebih besar dalam perumusan dan perencanaan ekonomi serta pelaksanaannya secara terkordinasi. Pendekatan ini berada dalam aliran Keynesian, di mana pemerintah berperan aktif dalam mengatasi masalah ekonomi dan menciptakan transformasi dalam pembangunan ekonomi.
2. Keberhasilan Transformasi: Keberhasilan transformasi menjadi elemen penting dalam proses pembangunan ekonomi. Transformasi ini mengarahkan negara menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera bagi rakyatnya.
3. Heterogenitas Negara Dunia Ketiga: Negara-negara dunia ketiga memiliki heterogenitas yang tinggi, baik dalam hal orientasi ideologi, latar belakang budaya, maupun masalah-masalah ekonomi yang dihadapi. Oleh karena itu, ilmu ekonomi pembangunan harus bersifat elektis, mengakomodir keberagaman dan persoalan-persoalan kompleks yang ada di negara-negara dunia ketiga.
Kerangka Analisis dan Tujuan Ilmu Ekonomi Pembangunan:
Dalam kerangka analisisnya, ilmu ekonomi pembangunan mengkombinasikan berbagai konsep dan teori dari analisis ilmu ekonomi tradisional dengan model-model baru dan pendekatan yang lebih multidisipliner. Hal ini didasarkan pada kajian sejarah dan pengalaman pembangunan kontemporer di negara-negara dunia ketiga.
Tujuan dari ilmu ekonomi pembangunan adalah untuk lebih memahami perekonomian negara-negara dunia ketiga, sehingga dapat membantu upaya perbaikan standar hidup bagi 3/4 penduduk dunia yang tinggal di negara-negara ini. Tujuan ini mencakup peningkatan kesediaan dan perluasan distribusi barang kebutuhan hidup pokok, peningkatan standar hidup melalui upaya meningkatkan pendapatan, kualitas pendidikan, kesehatan, dan nilai-nilai kultural, serta perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu agar bebas dari ketergantungan dan memiliki kesempatan untuk memilih.
Perekonomian sebagai Sistem Sosial:
Perekonomian tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial di mana ia beroperasi. Ilmu ekonomi tidak hanya menganalisis faktor-faktor ekonomi saja, tetapi juga memahami sistem ekonomi secara keseluruhan dalam suatu negara dan dalam konteks global. Sistem global mencakup hubungan saling terkait antara faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi yang mempengaruhi kinerja perekonomian suatu negara.
Faktor-faktor Non Ekonomi:
Berikut beberapa contoh faktor-faktor non ekonomi yang turut memengaruhi sistem ekonomi suatu negara:
1. Norma Budaya: Nilai-nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat dapat mempengaruhi pola konsumsi dan produksi serta sikap terhadap pertumbuhan ekonomi.
2. Struktur Administrasi dan Budaya: Efisiensi dan efektivitas administrasi pemerintah dan budaya kerja masyarakat dapat memengaruhi jalannya kegiatan ekonomi.
3. Sistem Kepemilikan Tanah: Struktur kepemilikan tanah yang ada di suatu negara dapat mempengaruhi distribusi pendapatan dan sumberdaya ekonomi.
4. Partisipasi Rakyat dalam Pembangunan: Tingkat partisipasi rakyat dalam perumusan keputusan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan memiliki peran penting dalam kesuksesan pembangunan ekonomi.
5. Struktur Ekonomi dan Sosial: Kekakuan atau keluwesan stratifikasi ekonomi dan sosial dapat mempengaruhi sejauh mana distribusi pendapatan merata.
6. Birokrasi, Sistem Hukum, dan Politik: Efisiensi birokrasi, kestabilan sistem hukum, dan politik yang kondusif dapat mempengaruhi iklim investasi dan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Faktor-faktor Ekonomi:
Berikut beberapa contoh faktor-faktor ekonomi yang memengaruhi perekonomian suatu negara:
1. Tabungan dan Investasi: Tingkat tabungan dan investasi dalam suatu negara akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu.
2. Harga Input dan Nilai Tukar: Fluktuasi harga input dan nilai tukar mata uang akan mempengaruhi daya saing produk dalam dan luar negeri.
3. Suku Bunga dan Kebijakan Moneter: Kebijakan moneter dan tingkat suku bunga akan mempengaruhi tingkat investasi dan konsumsi masyarakat.
4. Cadangan Devisa: Cadangan devisa negara dapat mempengaruhi kemampuan negara untuk melakukan transaksi internasional dan menghadapi krisis ekonomi.
5. Sumberdaya Alam dan Manusia: Ketersediaan sumberdaya alam dan manusia yang berkualitas akan mempengaruhi produktivitas dan daya saing suatu negara.
6. Kebijakan Fiskal dan Perdagangan: Kebijakan fiskal dan perdagangan yang tepat akan mempengaruhi keseimbangan anggaran negara dan kemampuan negara untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional.
Ukuran Indikator Pembangunan:
Pengukuran pembangunan tidak hanya melihat aspek ekonomi, tetapi juga berbagai aspek non ekonomi yang mencerminkan kualitas hidup masyarakat. Beberapa ukuran indikator pembangunan adalah sebagai berikut:
Ukuran Non Ekonomi:
- Rata-rata lama sekolah: Menunjukkan tingkat pendidikan masyarakat.
- Usia harapan hidup: Menunjukkan tingkat kesehatan dan kualitas hidup.
- Jumlah dan kualitas pelayanan publik: Menggambarkan kualitas pelayanan masyarakat.
- Tingkat fasilitas sanitasi rumah tangga: Mengindikasikan kondisi sanitasi dan kesehatan masyarakat.
- Kualitas pelayanan kesehatan: Mengukur aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan.
- Kualitas birokrasi, sistem hukum, dan politik: Menggambarkan kestabilan dan efisiensi pemerintahan.
Ukuran Ekonomi:
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Menggabungkan indikator pendidikan, kesehatan, dan pendapatan untuk mengukur kualitas hidup.
- Indeks Kebahagiaan: Mengukur tingkat kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat.
- Indeks Kesetaraan Gender: Mengukur kesetaraan gender dalam akses dan partisipasi ekonomi dan sosial.
- Indeks Keberlanjutan Pembangunan: Mengukur keberlanjutan upaya pembangunan dalam aspek lingkungan dan sosial.
- Indeks Kemandirian Fiskal: Mengukur tingkat kemandirian dalam mengelola keuangan negara.
Ukuran Lainnya:
- Millennium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals (SDGs): Menyediakan kerangka kerja global untuk mengukur dan mencapai target pembangunan berkelanjutan.
Nilai Inti Pembangunan:
Untuk memahami pembangunan yang paling hakiki, ada tiga komponen dasar atau nilai inti yang harus dijadikan basis konseptual dan pedoman praktis, yaitu:
1. Kecukupan (Sustenance): Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan keamanan. Kecukupan ini merupakan kebutuhan absolut untuk hidup yang layak.
2. Jatidiri (Self-esteem): Merupakan harga diri dan kemampuan menjadi manusia seutuhnya. Nilai ini mendorong individu untuk maju dan mengejar tujuan-tujuan hidup yang bermakna.
3. Kebebasan (Freedom): Kebebasan dari sikap menghambat dan kemampuan untuk memilih. Konsep kebebasan ini berhubungan erat dengan kemerdekaan individu dalam menentukan jalannya kehidupan.
Tujuan Inti Pembangunan:
Tujuan inti pembangunan mencakup:
1. Peningkatan kesediaan dan perluasan distribusi barang kebutuhan hidup pokok (sandang, pangan, papan, kesehat
an, dan perlindungan keamanan).
2. Peningkatan standar hidup melalui upaya meningkatkan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan, dan nilai-nilai kultural.
3. Perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu untuk membebaskan mereka dari sikap menghamba dan ketergantungan terhadap pihak lain serta kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan.
Dengan mengintegrasikan indikator-indikator non ekonomi dan ekonomi, serta mendasarkan pada nilai inti pembangunan, suatu negara dapat mencapai pembangunan yang lebih berkelanjutan dan menyeluruh, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup seluruh masyarakatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H