Mohon tunggu...
bulu beterbangan
bulu beterbangan Mohon Tunggu... Penulis - (pengen jadi) penulis

try again

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biografi Muhammad Hatta

21 Desember 2016   23:27 Diperbarui: 21 Desember 2016   23:32 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Setelah benar-benar dwitunggal tidak lagi bersatu, Hatta tetap mengirimkan surat kepada Soekarno namun tidak pernah mendapat balasan. Dan setelah itu tulisan-tulisannya berbentuk brosur diberangus dan paspornya ditahan pemerintah sehingga Hatta tidak dapat pergi ke Jerman untuk menghadiri konferensi internasional tentang koperasi.

            Pada Orde Baru, kejatuhan Soekarno dan naiknya Soeharto sebagai kepala Negara disambut Hatta dengan harapan besar dapat mengembalikan demokrasi terpimpin namun akhirnya hanya tinggal “terpimpin-nya” dan demokrasi hilang. Tidak lama kemudian, harapannya berbuah kekecewaan yang meningkat.

            Ternyata perbedaan pemikiran Hatta tidak terjadi dengan Soekarno saja. Hatta mulai tidak mempercayai Soeharto sebagai pemimpin yang menegakkan perubahan ke cita-cita semula. Beliau juga menolak kecurigaan pemerintah Soeharto terhadap partai-partai terutama partai-partai Islam. Beliau pun juga tidak menyetujui hak recall terhadap anggota DPR, karena dianggap bertentangan dengan demokrasi.

Hatta tidak putus asa dalam memberi peringatan kepada pejabat-pejabat yang masih bisa diharapkan. Beliau menilai bahwa politik ekonomi Orde Baru mengarah pada penegakan kapitalisme. Saran-saran Hatta ada pula yang sangat mendasar. Misalnya terkait dengan undang-undang perkawinan yang sesuai dengan tuntutan umat Islam agar diterima oleh pemerintah.

Hatta diangkat menjadi penasihat Presiden Soeharto dan penasihat Komisi Empat pada 1970 agar memberantas korupsi. Namun, karena korupsi sudah membudaya beliau tidak mampu berbuat banyak dengan kasus itu. Beliau sudah sangat kecewa dengan pemerintahan Soeharto yang membuat Indonesia kian terpuruk dan banyak terjadi tindak kriminal, yang semuanya berlawanan sekali dengan cita-cita kemerdekaan dan dambaan Hatta.

            Mohammad Hatta meninggal dunia pada Jumat, 14 Maret 1980 setelah dengan susah payah berjuang karena sakit, seusai menunaikan shalat Jumat di Masjid Matraman, masjid yang beliau kunjungi semenjak tinggal di Jalan Diponegoro. Beliau wafat di RSUD Dr. Cipto Mangunkusumo. Karena perjuangannya bagi rakyat Indonesia sangat besar, Hatta mendapat anugerah tanda kehormatan tertinggi “Bintang Republik Indonesia Kelas I” yang diberikan oleh Presiden Soeharto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun