Masyarakat memiliki harapan yang meningkat dari petani untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan, untuk meningkatkan kandungan nutrisi tanaman, serta untuk lebih meminimalkan residu kimia pada tanaman dan lingkungan.
Mengadopsi dan mempelajari teknologi
Teknologi meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi petani perlu berinvestasi dalam teknologi tersebut. Mulai dari benih yang diolah dan produk perlindungan tanaman hingga aplikasi analisis data dan penyemprotan presisi.Â
Sementara petani skala besar mungkin mampu berinvestasi pada teknoogi ini, namun petani kecil tidak selalu memiliki akses ke sumber kredit yang terjangkau. Dan kemudian petani harus belajar bagaimana menggunakan teknologi ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan bisnis mereka. Memperkenalkan teknologi baru tidaklah mudah.Â
Petani kita masih sangat meyakini pengalamannya bertani mereka, yang pada akahirnya membuat mereka tidak serta-merta mau menerima input dari luar.Â
Meskipun demikian, kami tetap berproses, walaupun membutuhkan waktu lebih panjang. Semua demi usaha pertanian yang lebih maju di masa yang mendatang.
Faktor ekonomi global
Keputusan bisnis petani diperumit oleh faktor ekonomi global, seperti fluktuasi harga komoditas dan masalah perdagangan, dan fakta bahwa panen dapat dipengaruhi oleh cuaca, serangga, atau penyakit.
Menginsipirasi kaum muda
Ada juga pertanyaan: siapa yang akan bertani di masa depan? Karena jutaan orang dari daerah pedesaan bermigrasi ke kota setiap tahun, petani perlu cukup menginspirasi kaum muda untuk tetap tinggal dan membangun karir di bidang pertanian.
Itulah tantangan yang dihadapi usaha pertanian hingga riskan membuat menjadi bermasalah.Â