Air Terjun Lembah Anai (dikenal pula Air Mancur, ejaan lama: Ajer Mantjoer) terletak di jorong aie mancua nagari Singgalang, X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat setinggi sekira 35 meter. Berada tepat di tepi Jalan Raya Padang-Bukittinggi di kaki Gunung Singgalang.
Air Terjun ini merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah, anak Sungai Batang Anai yang berhulu di Gunung Singgalang di ketinggian 400 Mdpl. Air terjun ini terletak di batas barat kawasan Cagar Alam Lembah Anai sehingga suasana masih alami dengan hutan lebat serta pepohonan rimbun seperti diuraikan di atas.
Di sekitar air terjun pun terdapat monyet jinak dan ramah yang berkeliaran. Pada saat liburan, air terjun ini dikunjungi oleh ratusan pengunjung. Keindahannya membuat Air Terjun menjadi ikon pariwisata Provinsi Sumatera Barat. Di sekitar air terjun ada kuliner khas Sumatera Barat. Rendang di sini sangat nikmat begitu juga dendeng dan ikan bakar serta ayam bakarnya.
Melaju meninggalkan Air Terjun kita terus ke Kota Padang Panjang. Di sini ada PDIKM dan Minang Vilage. Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau atau biasa disingkat (PDIKM) salah satu museum di Sumatera Barat yang terletak di Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang.
Museum bersisi berbagai macam informasi dan koleksi mengenai kebudayaan Minangkabau baik berupa dokumentasi audio maupun visual. Museum dapat kita akses dari jalur utama Padang–Bukittinggi, Air Terjun di atas sekitar 1,5 kilometer dan dua kilometer dari pusat Kota Padang Panjang.
Kawasan inipun dikelilingi oleh perbukitan hijau, sawah yang subur, dan udara sejuk khas pegunungan. Pemandangan Gunung Marapi dan Singgalang menjadi latar belakang yang sempurna untuk hidup tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota didapat di dua destinasi itu.
Budaya yang Kaya
Wilayah ini terkenal memiliki budaya Minangkabau yang kuat. Masyarakat Pabasko terkenal ramah dan saling gotong royong. Tradisi seperti randai, seni musik, dan masakan khas Minang memberikan pengalaman hidup yang bermakna di sini. Pada setiap sudut destinasi akan tersedia.
Ritme Kehidupan yang Lambat
Padang Panjang, Batipuh, Sepuluh Koto, dan sekitarnya memiliki suasana yang tidak tergesa-gesa karena suasana yang sejuk, cocok untuk menikmati hidup dengan penuh kesadaran (mindfulness). Aktivitas seperti bercocok tanam, menikmati kopi di pagi hari, teh talua, dadih, katupek pitalah, lontong, pical, bubur kampiun, godok manih, atau sekadar duduk menikmati pemandangan terasa lebih berarti meski hanya di atas motor.