Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Evaluasi Capaian 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran, Sesuaikah Harapan dan Tantangan?

22 Januari 2025   22:49 Diperbarui: 22 Januari 2025   22:49 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Evaluasi Capaian  100 hari: Foto Tempo.co

Dengan berbagai tantangan yang ada, pemerintah perlu mempertahankan momentum positif sekaligus mkbemperbaiki area yang kurang optimal. Peningkatan efisiensi dan koordinasi akan menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan program yang telah dicanangkan.

Dengan berbagai tantangan yang ada, pemerintah perlu menjaga kepercayaan publik dengan memperkuat efisiensi dan koordinasi antar lembaga dalam menjalankan program. Langkah ini dapat dimulai dengan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan di lapangan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan benar-benar menjangkau sasaran yang tepat.

Selain itu, transparansi dalam pengelolaan anggaran dan pelibatan masyarakat dalam pengawasan program akan menjadi faktor penting dalam menciptakan keberhasilan yang berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, pemerintah tidak hanya mampu mempertahankan momentum positif, tetapi juga memperbaiki area yang masih kurang optimal untuk mewujudkan janji kampanye secara nyata.

Mengukur Harapan dan Tantangan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Perjalanan 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi refleksi awal tentang arah kebijakan mereka. Dalam periode ini, berbagai program strategis seperti renovasi sekolah, pembangunan rumah sakit baru, dan pemeriksaan kesehatan gratis mulai diwujudkan. Hal ini mencerminkan tekad mereka untuk memprioritaskan kesejahteraan masyarakat bawah.

Namun, keberhasilan ini bukan tanpa tantangan. Banyak pengamat menilai bahwa restrukturisasi kabinet menjadi kebutuhan mendesak. Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, menyebut struktur kabinet yang besar sering kali menimbulkan inefisiensi. Hal ini disoroti sebagai salah satu penyebab lambannya implementasi beberapa program.

Selain itu, tingginya ekspektasi masyarakat terhadap duet pemimpin ini memaksa mereka untuk bekerja lebih keras dalam mewujudkan janji kampanye. Presiden Prabowo sendiri dihadapkan pada tugas berat memastikan setiap program berjalan sesuai target, sementara Wakil Presiden Gibran memainkan peran signifikan dalam menarik perhatian generasi muda terhadap agenda pemerintah.

Pada akhirnya, 100 hari pertama menjadi gambaran bahwa keberhasilan pemerintahan ini tidak hanya diukur dari capaian sesaat, melainkan dari kemampuan mereka untuk menjawab kritik secara konstruktif. Pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki potensi besar untuk membawa perubahan, asalkan mereka terus mendengar suara rakyat dan mengambil langkah strategis dalam menjawab tantangan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun