Sekolah memiliki keterbatasan dalam mengawasi penggunaan gadget dan media sosial anak. Meskipun beberapa sekolah memberlakukan aturan ketat, seperti pembatasan penggunaan gadget pada waktu tertentu, siswa sering mencuri dan mencari cara untuk menghindari regulasi tersebut.Â
Ketegangan antara kebutuhan siswa untuk tetap terhubung dengan dunia luar dan aturan sekolah dapat memunculkan konflik yang sulit diatasi. Orang tua kadang tertipu. Anak menaruh gadget dalam buku tebal. Sekilas dilihat anak belajar.
Namun setelah menerima hasil belajar, nilai anak tak tuntas. Setelah diselidiki guru bimbingan konseling, ketahuan mencuri bermain gadget dalam buku pelajaran. Ketika saya wali kelas sering menemui kasus serupa.
3. Potensi Positif MGB Jika Dikelola dengan Bijak
Di sisi lain, MGB tidak sepenuhnya membawa ancaman. Jika dikelola dengan bijak, media sosial dan gadget dapat menjadi alat yang mendukung pembelajaran di sekolah. Seperti murid-murid saya yang terarah. Mereka sudah bisa menulis di Kompasiana. Malah terkategori pilihan tulisan mereka.
Salsabila dari kelas 9F
Kuntum dari kelas 9F
Senang sekali melihat mereka sukses mngelola gadget dengan bijak, media sosial dan gadget dapat menjadi alat yang mendukung pembelajaran Bahasa Indonesia kami di sekolah. Seperti murid-murid saya yang terarah di atas. Mereka sudah bisa menulis di Kompasiana dengan  kategori pilihan tulisan mereka.
Selain itu berikut keuntungan bila bisa meng
a. Sumber Belajar Alternatif