Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer merupakan suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal.
Nah. Jika kita minum berdiri air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang sisa di ureter.
Itulah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan. Bahkan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.
Makan sambil berjalan dalam Islam tidak dilarang secara eksplisit dalam teks-teks agama, namun seperti uraian di atas, tak baik buat kesehatan.
Ada pula beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan pedoman dalam hal ini dilarang berdiri dan berjalan.
Pertama, Adab Makan dalam Islam
Islam mengajarkan adab-adab tertentu dalam makan, seperti duduk dengan tenang, menyebut nama Allah sebelum makan (Bismillah dan berdoa), dan makan dengan tangan kanan. Makan sambil berjalan dapat mengurangi kesadaran kita untuk mengikuti adab-adab tersebut, seperti mengucapkan Bismillah atau makan dengan cara yang baik dan sopan.
Kedua, Makan dalam Keadaan Terburu-buruÂ
Dalam beberapa hadis, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya tidak terburu-buru dalam makan. Makan dengan tenang dan santai lebih dianjurkan karena dapat membantu pencernaan dan membuat kita lebih menikmati makanan. Makan sambil berjalan dapat membuat kita makan dengan terburu-buru, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Ketiga, Konteks dan Keperluan