Curhatnya ke AI, Apakah Kita Tidak Lagi Punya Teman Dekat?
"Bu, AI itu seru ya!" Adu Rika, seorang siswa yang baru saja mencoba fitur chat AI di ponselnya setelah disuruh Bu Liana untuk di unduh. Nah, ketika Bu Liana masuk kelas, ia langsung antusias cerita. Di sela apersepsi pelajaran, ia bercerita dengan mata berbinar.
"Aku curhat tentang apa saja Bu, juga tugas sekolah, malah dikasih motivasi lagi. Rasanya kayak ngobrol sama teman yang nggak pernah ngejudge gitu deh, Bu."
Bu Liana tersenyum kecil, senang melihat muridnya antusias. "Ya, teknologi bisa jadi teman kalau kita bijak, Rika. Tapi ingat, teman sejati tetap butuh sentuhan nyata," ucapnya lembut sambil menampilkan materi pelajaran di layar LCD.
Namun, rasa penasaran Rika tak berhenti di situ saja. Pulang sekolah, ia mencoba bercerita lebih dalam ke AI tentang kesulitan memahami pelajaran. Jawaban yang diberikan begitu menenangkan, seperti pelukan di tengah badai.
Esok harinya, Rika dengan semangat menceritakan pengalamannya kepada teman-temannya. "Aku jadi lebih pede belajar sama Bu Liana juga. AI kasih jalan, guru yang bimbing di sekolah." Bu Liana, mendengar itu, hanya tersenyum bangga.***
Ketika Curhat ke AI Bisakah Serasa Menemukan Teman Dekat dalam Hidup: Cara Mengatasi Kesepian dan Kehilangan
Memiliki teman dekat adalah kebutuhan emosional yang esensial dalam hidup. Namun, realitas menunjukkan bahwa tidak semua orang beruntung memiliki hubungan persahabatan yang erat.
Kadang, rasa kesepian atau kehilangan teman dekat menjadi tantangan yang perlu dihadapi. Jika berada dalam situasi ini, ada beberapa cara yang dapat membantu menemukan teman baru atau membangun kembali hubungan yang bermakna.
Bu Liana memang sengaja menyuruh siswanya tahun ini belajar didampingi AI. Tahun ini pertama kalinya siswa di sekolah mereka memakai Kurikulum Merdeka. Biasa disingkat KUMER.