Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Slow Living di Tengah Hujan: Hangatnya Bubur Putih dan Kehangatan Tetanggaku

23 Desember 2024   19:53 Diperbarui: 23 Desember 2024   19:53 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santan Kelapa Kemas: Foto Dokumen Pribadi

Aku memasukkan separuh santan ke dalam adonan tepung dan menambahkan 3 sendok makan gula pasir, dan 4 gelas air putih. Diaduk hingga santan, gula, tepung, dan air merata. Tak ada tepung menggumpal lagi baru dijerangkan. Begitu Mama dan Ibu mertuaku mengajari dulu.

Adonan meletup-letup dan kental pertanda bubur masak: Foto Dokumen Pribadi
Adonan meletup-letup dan kental pertanda bubur masak: Foto Dokumen Pribadi

Rebus gula aren sebagai kuwah dan tambahkan sedikit gula pasir agar manisnya kuat: Foto Dokumen Pribadi
Rebus gula aren sebagai kuwah dan tambahkan sedikit gula pasir agar manisnya kuat: Foto Dokumen Pribadi

Bubur putih siap: Foto Dokumen Pribadi
Bubur putih siap: Foto Dokumen Pribadi

Nah, bubur putih ala slow living di tengah derasnya hujan dan kehangatan tetangga sudah bisa kita nikmati. Sekarang yuk kita bahas yang tersisa. Slow Living.

Slow Living dan Sejarahnya

Slow living adalah gaya hidup yang menekankan pada hidup yang lebih lambat, sadar, dan penuh perhatian. Filosofi ini menolak pola hidup serba cepat yang kerap melelahkan dan merampas momen-momen kecil yang berharga.

Slow living mengajak kita untuk menikmati kehidupan secara mendalam, lebih memperhatikan kualitas daripada kuantitas, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti momen berbagi dengan tetangga, dengan suami, dan membuat kudapan sederhana tanpa beban.

Sejarah Slow Living

Asal-usul slow living dapat ditelusuri ke gerakan Slow Food yang lahir di Italia pada tahun 1986. Gerakan ini dimulai oleh Carlo Petrini sebagai bentuk protes terhadap pembukaan restoran cepat saji McDonald's di dekat Spanish Steps, Roma.

Petrini dan para pendukungnya mengkritik bagaimana makanan cepat saji melucuti budaya lokal, nilai tradisional, dan kenikmatan makan. Mereka mendorong masyarakat untuk kembali menikmati makanan yang dimasak perlahan, menggunakan bahan lokal, dan merayakan tradisi kuliner.

Keberhasilan gerakan Slow Food memicu lahirnya filosofi serupa di aspek kehidupan lain, seperti pekerjaan, pendidikan, perjalanan, dan hubungan sosial, yang kemudian dikenal sebagai gerakan Slow Living.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun