Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Fenomena Mencontek dalam Dunia Pendidikan: Mengurai Akar Masalah dan Solusinya

18 Desember 2024   20:23 Diperbarui: 19 Desember 2024   10:15 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar uang bertulis kunci jawaban : Foto Dokumen Pribadi

1. Hambatan Pengembangan Diri

Menurut Zone of Proximal Development (ZPD) Vygotsky, "Belajar paling efektif terjadi ketika siswa menghadapi tantangan yang dapat mereka selesaikan dengan bantuan. Namun, tindakan mencontek mengabaikan proses ini, sehingga menghambat pengembangan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Penciptaan lingkungan belajar yang mendukung dengan pendekatan humanistik seperti yang diajukan oleh Maslow dan Rogers menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang memenuhi kebutuhan psikologis siswa.

Guru harus memberikan penghargaan atas proses belajar, bukan hanya berupa nilai di hasil akhirnya untuk mendorong motivasi intrinsik mereka. Hadiah bisa sederhana misalnya pemberian tanda bintang 1, 2, 3, 4, 5 pada tugas yang mereka selesaikan.

2. Kerusakan Nilai Akademik dan Moral

Etika Kantian menekankan akan pentingnya bertindak berdasarkan prinsip moral universal. Mencontek tidak hanya melanggar kejujuran, tetapi juga menciptakan nilai akademik yang semu, merusak karakter siswa, dan menanamkan pola pikir curang dalam kehidupan mereka.

Modeling dan penguatan perilaku positif dengan mengacu pada Bandura, guru dan orang tua harus menjadi model perilaku jujur. Penguatan positif seperti penghargaan untuk siswa yang jujur dapat menjadi langkah efektif untuk mengurangi kebiasaan mencontek. Guru bisa meminta orang tua untuk memberi mereka penghargaan di rumah.

Misalnya berupa menu makan. Mau lauk apa hari ini? Ikan panggang, dendeng balado, rendang padang, atau apa? Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk memberi anak penghargaan.

3. Merusak Suasana Belajar

Kebiasaan mencontek dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak kondusif lagi. Siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh merasa dirugikan, sementara nilai-nilai kejujuran semakin terpinggirkan. Ketika belajarpun, siswa jujur merasa terganggu karena dikuntit terus oleh siswa tak jujur.

Bahkan sering karena diancam dan dikucilkan, siswa jujur terpaksa terlambat menyerahkan tugas karena tugasnya harus dipergilirkan oleh siswa yang tak jujur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun