Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Karakter Tangguh pada Anak untuk Mampu Menghadapi Tantangan Hidup

20 November 2024   18:15 Diperbarui: 20 November 2024   18:17 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meski ditatap semua teman, Khiara tetap percaya diri berpendapat: Foto Dokpri

Suatu hari, Nisa anakku ditertawakan oleh ketiga teman karibnya. Ketika teman sekelasnya cowok lewat, salah satu temannya mengoloknya. " Rio pacar Nisa lewat. Ciye-ciye. Begitu juga saat Arfa teman cowok mereka lewat juga diledek. "Ciye, cowok Nisa satu lagi lewat.

Nisa pun ngambek. Ia lari ke arahku. Mata memerah. Wajah juga memerah. Aku menaikkan alis mata tanda bertanya. "Mereka meledek adek, Bun. Dibilang pacar Rio dan Arfa. Adek tak suka."

Lho, protesnya kok sama Bunda, Dek. Memangnya boleh Bunda yang tegur teman Adek?" Tanyaku penasaran.

"Nggak. Biar Adek yang tegur mereka." Ralatnya.

"Iya bagus adek yang tegur. Bisa nanti lewat wa sudah tiba di rumah kataku menasihati karena kami masih di sekolah. Sepanjang jalan menuju parkiran sekolah, si Adek terus dikutit temannya dan mereka masih cekikikan ketawa. 

"Tuh lihat teman Adek, meski Bunda guru mereka, mereka tak segan menertawai Adek. Teman adek itu musti adek nasihati." Kamipun segeea pulang ke rumah.

Esoknya sepulang sekolah si Adek menemuiku lagi di kantor guru. Ia mengjak pulang bareng. Usai ambil absen pulang kami menuju parkiran. 

"Bun, teman-teman Adek sudah minta maaf tadi pas jam istirahat." Lapornya.

"Wah keren, dong!" Jawabku sambil mengacung jempol.

"Iya, tadi adek nasihati mereka. Adek bilang pacaran itu haram. Kita juga baru bocil masak sudah mikirin cowok. Sekolah yang benar dulu. Raih sarjana baru deh mikirin cowok."Kata Adek. "Adek ancam dikit, ntar aku bilang sama ante ortu-ortumu deh kamu semua nembak-nembak cowok."

"Jangan Nisa. Ampun deh. Kita gak ledekmu lagi!" Itu janji mereka Bun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun