Kalimat-kalimat itu tidak hanya membuat Andi lebih giat belajar, tetapi juga mengubah cara pandangnya terhadap dirinya sendiri.
Andi tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah. Tetapi setiap kali langkahnya goyah, dia akan mengingat kata-kata itu.
Kata-kata yang bukan hanya sekadar pengingat, tetapi juga kekuatan yang menghubungkan hati gurunya dan muridnya. Guru itu meyakinkan bahwa mereka tidak berjalan sendirian.
Di ruang kelas yang tenang, Bu Diana menatap siswa-siswanya. Ia tahu bahwa selain ilmu yang dia ajarkan, kata-kata yang penuh perhatian dan dukungan adalah bekal paling berharga yang bisa diberikan seorang guru.
Dalam setiap kalimat yang diucapkannya, dia menanamkan kepercayaan, harapan, dan rasa dihargai---dan itu, bagi Bu Diana, adalah pendidikan yang sesungguhnya.
Cerpen penutup ini menggambarkan bagaimana kata-kata yang sederhana dari seorang guru bisa memberikan dampak yang besar dan bertahan lama dalam kehidupan seorang siswa.
Ketulusan dan perhatian seorang guru tidak hanya mempengaruhi nilai, tetapi juga kepercayaan diri dan perkembangan pribadi siswa untuk selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H