Tidak ada yang lebih berharga bagi siswa selain kepercayaan dari gurunya. Ketika guru menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan siswa, "Aku percaya kamu bisa melakukannya" komentar itu memberikan dorongan luar biasa untuk mencoba lebih keras dan percaya pada diri mereka sendiri.Â
Kepercayaan ini membangun fondasi rasa hormat dan hubungan yang erat. Mereka pun akan mengerubungi guru. Mereka curhat. Kadang serasa mimpi melihat mereka seperti ini. Terlihat keras namun ketika guru merayu, "Aku percaya kamu bisa melakukannya," seolah mereka tersemangati. Mereka pun giat mengerjakan proyeknya.
Kalimat-kalimat itu terdengar kekanakan. Bahkan mungkin terdengar sederhana, tetapi jika diucapkan dengan tulus, akan membawa dampak besar dalam kehidupan siswa.Â
Seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan menyentuh hati mereka dengan cara tak biasa. Ketika siswa merasa dihargai, dimengerti, dan didukung, mereka tidak hanya akan belajar dengan lebih baik, tetapi juga akan menjadikan murid panutan dan inspirasi sepanjang hidup mereka.Â
Ketulusan adalah kunci utama untuk menciptakan hubungan yang berarti di dalam dan luar kelas. Meski terkesan guru ikut kekanakan.
"Kata-Kata yang Menguatkan"
Beberapa minggu berlalu setelah pertemuan itu. Andi merasa perubahan dalam dirinya. Dia mulai lebih percaya diri saat mengikuti pelajaran. Meskipun hasil ujian belum sepenuhnya sesuai harapannya. Namun, yang lebih penting adalah bahwa dirinya kini tahu usaha yang dia lakukan dihargai oleh gurunya.
Setiap kali merasa lelah atau terjatuh, dia ingat kata-kata Bu Diana: "Aku ada di sini untukmu," dan itu memberi kekuatan untuknya bangkit lagi. Begitu juga murid-murid lain teman Andi. Mereka pun menjalin hubungan erat dengan Bu Diana.
Suatu hari, di tengah kesibukan belajar, Andi menemukan dirinya berdiri di depan papan tulis. Ia sedang mencoba menyelesaikan soal yang sulit. Saat matanya melirik ke arah Bu Diana, dia merasa ada dukungan yang tak tampak namun terasa jelas. Bu Diana tersenyum padanya dan berkata, "Aku tahu kamu bisa, Andi. Aku percaya padamu."
Kalimat itu, meskipun sederhana, terasa seperti angin segar yang menyentuh hati Andi. Dia merasa bahwa lebih dari sekadar guru yang mengajarnya, Bu Diana adalah seseorang yang percaya pada kemampuannya.