2. Gotong Royong dan Kerja Sama Nasional
Kearifan Lokal Gotong royong atau "bajapuik" di Minangkabau mencerminkan kerjasama dan solidaritas dalam masyarakat, terutama saat menghadapi tugas-tugas besar yang membutuhkan kontribusi bersama.
Hubungan dengan Kebijakan Prabowo:Â
Prinsip gotong royong ini juga dapat diterapkan dalam kebijakan yang mendorong kolaborasi lintas sektor. Misalnya, di bidang pertahanan, Prabowo selaku Presiden bisa menginstruksikan dan menerapkan pendekatan kerja sama antara militer, sipil, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan nasional.
Ini juga sejalan dengan semangat gotong royong dalam Pancasila, di mana kabinet dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menghadapi tantangan besar seperti pandemi, perubahan iklim, atau pembangunan infrastruktur.
3. Etika Kepemimpinan dan Keteladanan
Kearifan Lokal dalam sistem kekerabatan Minangkabau, seorang penghulu (kepala adat) dituntut untuk adil, bijaksana, dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Pemimpin adat dihormati karena keteladanan moral dan integritas yang mereka tunjukkan.
Hubungan dengan Prabowo:
Prinsip ini dapat menjadi teladan bagi Prabowo dan kabinetnya dalam menjaga integritas dan keteladanan sebagai pemimpin. Di masa jabatannya, Prabowo diharapkan memperlihatkan kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan nasional, bersikap transparan, dan menjadi teladan moral bagi rakyat, mirip dengan konsep penghulu dalam adat Minang yang melayani komunitasnya dengan dedikasi.
4. Prinsip "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" dan Keseimbangan Antara Adat dan Agama
Kearifan lokal prinsip ini menekankan keseimbangan antara adat (budaya lokal) dan syariat Islam dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, yang mengutamakan moralitas dan etika religius dalam setiap tindakan sosial dan kebijakan.
Hubungan dengan Kabinet Prabowo: