Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bila Ingin Menjadi Guru yang Lebih Baik, Ucapkan Selamat Tinggal pada 6 Kebiasaan Ini!

23 Oktober 2024   17:32 Diperbarui: 24 Oktober 2024   09:57 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi bisa memperkaya pengalaman belajar siswa. Terutama Generasi Z. Namun banyak guru merasa ragu untuk menggunakan teknologi. Ketika kita menghindari penggunaan aplikasi pembelajaran atau perangkat teknologi dalam kelas makapembelajaran terasa kaku dan kurang menarik.

Cobalah menggunakan platform seperti Google Classroom atau aplikasi kuis interaktif seperti Kahoot! Misalnya, buat kuis online yang bisa diikuti siswa dari ponsel mereka untuk mengevaluasi pemahaman secara langsung dan menyenangkan.

4. Kebiasaan Tidak Fleksibel dengan Gaya Belajar Siswa

Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada gaya kinestetik, audio, dan visual. Pendekatan seragam tidak selalu efektif untuk mereka yang beragam itu.

Kita kira bisa mengajar semua siswa dengan cara audio. Padahal beberapa siswa lebih memahami melalui visual atau praktik langsung. Karena itu kenali gaya belajar siswa dan sesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar mereka.

Gunakan media visual untuk siswa yang lebih visual atau kegiatan praktis bagi siswa yang belajar dengan berinteraksi langsung dengan materi.

5. Kebiasaan Mengabaikan Perkembangan Diri

Guru yang berhenti belajar dan berkembang bisa tertinggal dari perubahan tren pendidikan. Misalnya guru merasa tidak perlu lagi mengikuti pelatihan profesional, padahal banyak teknik baru yang bisa memperkaya pengalaman mengajar guru dengan pelatihan tersebut.

Ikutilah seminar, pelatihan, atau workshop secara rutin. Kita bisa mengikuti pelatihan tentang pembelajaran berbasis teknologi untuk memahami cara mengintegrasikan perangkat digital dalam kelas pada pelatihan.

6. Kebiasaan Tidak Memberi Ruang untuk Kesalahan

Terlalu ketat dan tidak memberi siswa ruang untuk melakukan kesalahan bisa membuat mereka takut untuk mencoba. Ketika siswa berbuat salah. Pernah mencuri, mengompas, menyontek, merokok, ngevape, dan salah dalam menjawab pertanyaan, Anda langsung memberikan koreksi tanpa memberikan mereka waktu untuk berpikir ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun