Untuk mengatasi hal ini, Mira dan Andi sadar bahwa mereka harus lebih bijak dalam mengelola waktu dan perhatian antara kedua anak mereka.
Mereka pun memutuskan untuk memberikan waktu khusus bagi Adit setiap hari. Mereka mengajak bermain bersama atau membaca cerita sebelum tidur. Semua kegiatan tanpa melibatkan sang adik.
Selain itu, mereka juga melibatkan Adit dalam tugas-tugas kecil, membantu mengganti popok atau mengambilkan barang untuk adiknya. Sehingga lama kelamaan Adit merasa ikut bertanggung jawab dan penting dalam keluarga. Ia pun merindui adiknya tiap waktu.
Adit pun menerima kehadiran adik barunya. Ia menjadi lebih sabar dan bahkan senang membantu mengurus adiknya. Dengan komunikasi yang terbuka dan melibatkan Adit dalam setiap tahap persiapan, Mira dan Andi berhasil menjaga keharmonisan keluarga dan mengurangi rasa cemburu yang awalnya dirasakan Adit.
Solusi dari Kasus:
1. Komunikasi secara bertahap
Ajak anak berbicara tentang adik baru jauh sebelum kelahiran agar anak siap secara mental. Misal dengan mengajak si Kakak mengelus perut Bumil.
2. Libatkan anak dalam persiapan
Beri peran kepada anak pertama dalam mempersiapkan kehadiran adiknya. Beli perlengkapan adik misalnya. Siapkan nama adik.
3. Berikan perhatian khusus
Meski fokus pada bayi baru, tetap beri perhatian khusus untuk si Kakak agar tidak merasa diabaikan. Ajak bermain, bercerita, dan menjaga adik.