"Menulis susah! Aku sedang sibuk! Duh, anakku kurang sehat! Duh, tak ada waktu!"
Solusinya, jujur. Agar bisa menulis kita harus jujur. Apapun fenomena, ungkapan, dan pernyataan negatif harus jujur kita tulis sebagai dasar masalah tulisan.
Seperti tulisan ini. "Menulis susah! Aku sedang sibuk! Duh, anakku kurang sehat! Duh, tak ada waktu!"
Saya punya ide untuk artikel ini karena komentar di atas. Kejujuran saya mengungkap fakta komentar di ataslah sebagai kata kunci saya berhasil menulis artikel ini.
Kata kunci itu pula sebagai sebab susahnya menulis bagi sebagian orang.
Kedua, Menulis harus Berdasar Fakta
Menulis harus berdasar fakta artinya, bahwa bahan menulis harus benar-benar terjadi. Seperti kasus ketidakmampuan menulis siswa dan guru benar-benar saya temukan di sekolah saat ini.
Siswa tak memiliki kemampuan menemukan ide tulisan. Mereka tak memiliki kemampuan menata paragraf karena terbiasa menjawab pertanyaan bukan menjelaskan ide atau gagasan utama di kalimat tanya.
Contoh, tulisan siswa saya berikut. Terlihat bahwa siswa tak memiliki kemampuan menata paragraf karena malas menuliskan ide atau gagasan utama paragrafnya.
"B. Waktu Kegiatan
Kegiatan pembuatan ayam crispy krenyes dilakukan pada hari Sabtu. Tepatnya dilakukan pada tanggal 29 Juni 2023. Kegiatan percobaan ini dilakukan pukul 03.00. Kegiatan dapat selesai pada pukul 17.40."