Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menulis Susah! Benarkah?

13 Agustus 2023   10:53 Diperbarui: 13 Agustus 2023   10:57 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi nyatanya, mereka tak mampu menulis. Tentu semua ini tak lepas dari Sumber Daya Manusianya yang bernama Guru. Bila guru tak memotivasi siswa tentulah Menulis Susah, benar. Susahnya Menulis Benar.

Tuntutan zaman hari ini, kita semua harus menguasai laporan. Laporan tuntutan dunia kerja. Tanpa laporan hasil kerja tak teranalisis. Maju mundurnya usaha bisa dicek melalui laporan. PR bagi kita guru. Bukan guru Bahasa Indonesia saja.

Sebetulnya, bagaimana cara menulis yang mudah sudah berseliweran di media cetak, buku, dan browsher. Lalu apa kendala menulis sehingga siswa dan guru menganggap menulis susah?

Berdasar temuan saya di sekolah, berikut sebab susah menulis menurut versi mereka yang saya temui.

Pertama, Calon Penulis Tidak Jujur

Calon Penulis Tidak Jujur merupakan hambatan terbesar dalam menulis. Ketika kita menulis pernyataan-pernyataan negatif seperti paragraf satu saya di atas merupakan cikal bakal susahnya menulis. 

Namun, saya jujur. Saya pun  membuat artikel ini berdasar pernyataan mereka pada paragraf satu di atas bahwa menurut mereka menulis susah.

Memang, paragraf satu itu akan menyinggung perasaan si pengomentar. Namun, saya harus jujur lagi, bahwa pernyataan tersbutlah yang menbuat si pengomentar tak bisa menhlis.

Ibarat proses pemberian  ilmu (PBM: Proses Belajar Mengajar), si pengomentar sudah memposisikan diri sebagai gelas penuh. Air di sini, ibarat ilmu. 

Istock foto
Istock foto

Bila air dituang pada gelas penuh di atas, tentu meluber. Ilnu tak bisa masuk lagi. Demikian juga guru dan murid, tak akan berilmu untuk menulis jika sudah mengeluarkan statemen,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun