Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Bakar Sekolahnya, Melampiaskan Rasa Kesal, PR Orangtua dan Guru?

3 Juli 2023   21:10 Diperbarui: 5 Juli 2023   10:24 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Macet tiap Senin, Rabu, dan Sabtu. Sumbar.Antara News

Haram menyebut nama aurat laki dan perempuan. Panteslah ia trauma. Saya pun melaporkan ini ke pihak wakil kepala. Satu minggu saya patroli buat menyelesaikan kasus itu. Hingga ia semangat lagi belajar.

Bagi kita ada begitu banyak cara supaya orangtua, guru, dan anak mengenali emosi. PR untuk orangtua dan guru. Mohon kenali emosi anak kita.

Baik emosi bahagia, sedih, takut, marah, dan lainnya. Bukan anak saja perlu dilatih menyikapi setiap emosi yang ia rasakan supaya ia dapat mengelolanya. Harus diawali oleh skil orangtua dan guru. Bila orangtua memiliki skil mengelola emosi, maka bisa menularkan ilmu itu kepada anak.

Ya, jangan sampai kejadian beberapa waktu lalu, Selasa (27/6/2023) dini hari, siswa SMP berinisial R itu membakar sekolahnya sendiri 

Ya karena diduga mendapat perundungan atau bulying dari temannya. Selain itu, R juga merasa sakit hati karena kurang diperhatikan oleh gurunya.

Setelah membakar sekolah, ternyata  R justru menyerahkan diri dan mengaku jika dia baru saja membakar sekolah. Di Polsek Pringsurat, wajah siswa R tampak tenang saat mengucapkan penyesalannya.

Bagaimana tanggapan kita terkait kasus ini? Apa yang sekiranya membuat amarah siswa R memuncak dan tidak terkendali?

Bagaimana cara kita memantau perkembangan emosi anak? Bisakah dengan membantunya mengenali akar penyebab emosi bahagia/sedih/takut sedari kecil? Bagaimana cara anak mengartikulasikan emosinya?

Pertama, tatap wajah anak saat pulang sekolah bagi Ayah Bunda. Kenali wajah mereka. Bahagia/sedih/takut sedari mereka kecil. Sejak TK misalnya. Ajaklah dulu istirahat bila terlihat gurat sedih, kecewa, atau kesal.

Beri minum. Pijat bahu mereka hingga siku. Belai rambutnya. Lalu kecup pipi mereka. Berikan pelukan. Tanya masih kurang minumnya atau laparkah? Perlahan, mereka akan bercerita sambil menangis. Perhatikan dengan tetap memegang tangannya. Lalu tentukan solusi yang tepat.

Bila mereka mengalami bulying,  berdiskusilah bagaimana cara tepat mengatasinya. Diskusikan berdua saja dulu. Bila memungkinkan untuk diatasi berdua saja. Bila tidak, mungkin melibatkan pihak orang tua pembuly dengan bersilaturahmi ke rumah si pembuly.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun