Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengamatan Saya atas Kinerja Tiap Pimpinan setiap Guru Naik Pangkat

4 Mei 2023   04:33 Diperbarui: 4 Mei 2023   04:34 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, ketika berkas teman-teman ada pada si penghitung DUPAK inilah terjadi kesalahfahaman. Si penghitung tentu harus memboyong semua berkas. Karena harus ada PKG dan laporan, satu orang saja berkasnya bisa satu karung.

Bukanlah kesabaran jika masih mempunyai batas, dan bukanlah keikhlasan jika masih merasakan sakit.

Itulah kata bijak untuk pemimpin. Pemimpin ada karena ada bawahan. Yah, pemimpin musti menandatangani berkas-berkas karena itulah tugas pemimpin. Digaji dengan berkas itu. Begitu pula karyawan bekerja menyelesaikan administrasi sekolah.

Sungguh tak nyaman telinga saya mendengar, setiap kali ada berkas yang mau ditandatangani selalu disebut lembar demi lembar. Kami guru, 34 lembar tugas murid dalam satu kelas yang harus dikoreksi. 3 kelas dalam satu hari. 34x3 kelas = 102 lembar kertas harus dikoreksi dan diberi paraf setiap hari dan 6 hari seminggu. 102 x 6 hari.

Inilah hasil pengamatan saya tiap kali naik pangkat. Tanda tangan selalu masalah di tempat-tempat tertentu.

Hidup adalah sebuah ujian, jika Allah menjawab doa-doamu, berarti Allah ingin meningkatkan keimananmu. Jika Allah menunda menjawab doamu, berarti Allah ingin meningkatkan kesabaranmu. Jika Allah tidak menjawab doamu, maka yakinlah bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik untukmu.

Dengan 3 metode kita bisa belajar kebijaksanaan. Pertama dengan refleksi, yang paling mulia; Kedua, dengan meniru, yang paling mudah; dan ketiga berdasarkan pengalaman yang paling pahit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun