Samber THR, Samber 2023, H-29. Dikit lagi kita finish. Kali ini tema kita keren. Memaafkan orang lain.
Pernahkah Kamu merasa nyeri di dada sebelah kiri? Merasa sesak nafas dan kurang pasokan oksigen?
Bila pernah, berarti Kamu sedang memikirkan seseorang secara negatif thinking. Mengapa negatif thinking menimbulkan rasa sakit di tubuh kita? Karena sejatinya manusia lahir dalam keadaan suci.Â
Manusia lahir dengan sejumlah perjanjian dengan Allah. Bila janji bisa disanggupi maka Allah meniupkan ruh ke jasad kita dalam rahim. Namun, bila tak sanggup memikul janji, maka kita tak diberi ruh. Hingga mama yang mengandung mengalami keguguran.
Namun, bila sanggup dengan umur sekian-sekian. Maka kita lahir ke bumi. Ada yang panjang umur dan ada pula yang pendek umurnya sesuai perjanjian di rahim, mau umur berapa kita. Kita yang milih lalu Allah yang memberi kita kesempatan.
Sesuai dengan janji dan kodrat suci di atas, manusia tak bisa berpikiran negatif karena berlawanan dengan sifat baik(suci) di atas. Bila kita berpikiran negatif, maka tubuh kita akan bereaksi negatif pula.
Makanya senyum menghasilkan endorfin bahagia dan positif reaksinya pada tubuh. Hilang rasa sakit. Senyum berarti baik atau positif. Sebaliknya, cenberut, marah, jengkel apalagi benci bersifat negatif. Menimbulkan reaksi sakit di tubuh kita.
Misalnya ketika kamu tersinggung, darah berdesir, telinga panas, atau pipi panas. Ini reaksi negatif tubuh atas rasa tersinggung. Tapi coba bila kita menanggapi dengan senyum, konsentrasi tubuh pada bibir karena menghasilkan senyum itu berat dalam kondisi tersinggung. Benarkan?
Demikian juga memaafkan, memaafkan akan berdampak positif pada tubuh. Karena memaafkan itu positif. Berarti sesuai dengan kodrat tubuh suci atau baik.
Memaafkan orang lain sangat bermanfat bagi tubuh kita. Dengan memaafkan orang lain berarti kita mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri maksudnya, kita memelihara kesehatan tubuh kita.