Nostalgia
Nostalgia tentu tak asing buat kita semua. Setiap kita pasti memiliki nostalgia. Apalagi di bulan Ramadhan. Bulan penuh berkah dan dinanti setiap anak dengan gembira. Mengapa dinanti? Karena di bulan ini banyak makanan. He he he.
Di bulan ini juga ada tambahan uang jajan buat beli perbukaan atau takjil. Biasa makan mie goreng cuma sekali seminggu, di bulan ini boleh tiap malam. Begitu juga es tebak, cendol, es teler.
Duh, banyak kenangan manis dan lucu tentang takjil dan tata cara puasa di bulan suci itu. Bila mengingatnya, saya suka senyum manis, geli sendiri, dan geleng-geleng kepala. Narsis.
Nostalgia merupakan sebuah sentimentalitas untuk masa lalu kita. Biasanya tentang sebuah periode atau tempat dengan asosiasi personal yang bahagia. He he he. Bahagia ya. Tentu dong nostalgia itu sesuatu yang bikin happy kita bila mengingatnya. Meski ada kesalahan di dalamnya.
Kata nostalgia berasal dari bahasa Yunani, lho dan diadopsi ke dalam bahasa kita. Tahukan, Bahasa Indonesia = BM + BD + BA. Tahu dong maksudnya? BM = Bahasa Melayu, BD = Bahasa Daerah, dan BA = Bahasa Asing.
Salah satuya Bahasa Yunani. Nostalgia dalam Bahasa Yunani artinya "kepulangan", sebuah kata Homerik, dan , yang artinya "luka" atau "sakit".
Duh...duh. Benarkan ada kata luka dan sakit dalam istilah nostalgia. Emang nostalgia pasti ada sedih-sedihnya. Tapi ada juga lucu-lucunya. Plus ada kesalahan. Tapi dikerjakan juga. Ya, namanya anak-anak, nakal di masa kecilnya pasti ada. Ketika sudah besar dan dewasa menjadilah kisah itu nostalgia.
Nostalgia Mandi-Mandi di Sungai