Menahan dalam Puasa dilakukan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Menahan lapar, haus, dahaga, dan sahwat (nafsu).
Adapun menurut tafsir Kementerian Agama (Kemenag), kewajiban berpuasa dalam ayat 83 Surat Al Baqarah di atas, selain dilakukan untuk menahan lapar, haus, dan sahwat, tapi dilakukan juga untuk mendidik jiwa manusia, agar sabar.
Sabar mengendalikan diri, Â mengendalikan syahwat, dan menyadarkan kita bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan. Manusia dan hewan sama-sama memiliki nafsu atau hasrat, tetapi manusia memiliki akal pikiran dan perasaan untuk mengendalikan nafsu atau hasratnya.
Dengan demikian, puasa dilakukan manusia muslim agar senantiasa bisa mengendalikan diri sebagai wujud bertakwa. Muslim yang bertakwa tentu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhannya, Allah SWT.
Siapa saja yang wajib berpuasa?
Wajib Berpuasa ditujukan Allah kepada:
Pertama, Islam
Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Baqarah ayat 183 di atas, puasa diwajibkan atau ditujukan kepada orang yang beriman saja. Siapa orang yang beriman itu?Tentu seseorang yang mengaku beragama Islam.
Islam ditandai dengan dzikir atau sumpah berupa Syahadat.
Sesudah bersyahadat, mengerjakan shalat 5 waktu plus sunnahnya. Shalat subuh 2 rakaat, dzuhur 4 rakaat, ashar 4 rakaat, maghrib 3 rakaat, dan isya 4 rakaat. Lalu berzakat. Mengeluarkan 2,5 % dari harta atau rezki yang diperoleh setiap bulanny.