Dengan bangga ia bercerita di telepon kepada saya. Anaknya hebat. Belum pulang, masĺih bersama guru remedial di kelas. Mereka sedang menuggu dengan orangtua lain. Anaknya juga remedial.
"Duh, remedial kok dibilang hebat, Pa?" Tanya saya.
"Remedial berarti tak tuntas, Pa!" Jelas anak saya yang kedua. Sudah tak sabar menunggu si Abang. Sedang si Ayah katanya melongo ketika diberi penjelasan oleh anaknya. Sampai hari ini pun beliau masih geram oleh istilah remedi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H