Rina sedang bosan. Inspirasinya sedang bosan. Ia bosan disenyumi dan menyenyumi. Ketika seperti ini, ia akan berjalan sendiri menapaki luas lapangan basket dan luas lapangan volly. Biasanya bila bosan, ia akan berpuisi.
Tapi bosan kali ini tak bisa ia lampiaskan dengan berjalan kaki atau berpuisi. Ia ta tahu cara mengobati bosannya. Ia pun bingung harus berbuat apa. Menjambak rambut orang yang menorehkan kebosanan tak mungkin. Ia bisa dilaporkan telah melakukan tindakan kekerasan seperti Mario.
'Ah, aku bosannnnn!' Teriaknya di sebuah kertas. Lalu kertas itu remuk. Wajah Kak Dewi kembali terbayang. Kakak beda sekolah dengannya. Kakak itu bersekolah di SMP dan Rina di MTs. Sekolah mereka berhadapan-hadapan atau berseberangan jalan.
Entah apa yang memotivasi Kak Dewi membully dirinya. Perasaannya ia sudah berusaha menyapa kakak itu dengan ramah. Bahkan ia berusaha berteman dengan si kakak beda sekolah dan beda generasi itu.
Ini bermula ketika Rina dan anak kos Mak Puk lain duduk di ruang tamu kos. Ruang tamu itu memang luas. Rina paling suka duduk di sudut sambil membaca novel. Ia memilih sudut kanan terdepan agar keberadaannya tak terekspos keluar. Sebab di sebelah kos Mak Puk ada bengkel Om Is anak tertua Mak Puk.
Sama tahulah bengkel mobil, motor, dan sejenisnya bukan? Pasti banyak cowok tua , muda, dan pokoknya laki-laki lah. Ia paling malas dilihati apalagi disapa. Makanya tempat duduk terpavoritnya ya kursi sudut di kanan depan.
Hari ini juga begitu. Rina udah duduk anteng dengan novel di tangannya. Begitu juga Ayunda teman sekamarnya, udah anteng di debelahnya. Seperti biasa, seszma penggemar novel, mereka berdua tenggelam di romantisnya cerita Om Fredi S. Hingga suara cempreng Kak Tati dan yang lain terdengar.
"Rina, baca novel apa, Dek?"Â
Sebetulnya Rina tak terlalu suka kepada kakak-kakak kostnya. Ia bosan dengan basa-basi mereka. Berlagak Dekkkk tapi ujungnya ada udang di balik bakwan. Pasti ada maunya. Kita lihat saja apa mau Kakak Tati bersuara cempreng  itu. Ia anak SMA lo.
"Novel, Kak." Jawab Rina dipolosin.