Hingga ia berjanji kepada Ayah Ayunda bahwa ia akan meninggalkan Ayunda. Namun, dalam hati kecilnya, ia menggerutu, berjanji jika sukses, pasti Ayunda mau dengannya. Mamaknya pun pasti luluh ketika ia mampu mengeluarkan sejumlah uang untuk mahar dan biaya pesta Ayunda dengannya.
Namun takdir berkata lain. Pram dijebak Novella. Pram harus menikah dengan Novella. Gagal dengan Ayunda, Pram gagal pula dengan Novella. Novella menipu dan meninggalkannya.
Pram merelakan saja uang dan hartanya yang dibawa kabur Novella. Toh, Koh Taher tak mempermasalahkan uang itu. Malah Koh Taher menyuruhnya bersyukur ditinggal wanitan berakhlak buruk seperti Novella.Â
Berkat ikhlas, ia pun bertemu dengan anak juragan tempat ia berbengkel colt diselnya. Tinuk. Gadis manis mirip Ayunda putri mamaknya. Beda umur satu tahun dengannya. Ia berharap bisa membangun rumah tangga kembali dengan Tinuk.
Tinuk seorang perawat di rumah sakit. Tamat SD, ia sekolah keperawatan di Bukitiggi. Sudah 2 tahun ia menjadi perawat. Juragan dan Tinuk tak keberatan bermenantu Pram meski ia sudah duda dan hanya tamat SD.Â
Juragan memandang usaha Pram yang sukses. Tokonya sudah empat. Meskipun semua toko itu dimodali Koh Taher. Keutungan toko-toko itu sudah dipelajari Juragan dari anak buah Pram. Termasuk besar keuntungan Pram. Ia takkan menyesal menikahkan putrinya.
Namun, perjalanan cinta Pram dan Tinuk, taklah mulus. Sabar, Ayah Pram terjerat hutang di masalalu kepada Tuan Andi, ayah Santi. Biasanya Tuan Andi tinggal di Medan. Tapi sejak usaha istri pertama Tuan Andi meninggal, usaha mereka di Medan merosot. Mereka pindah kembali ke Desa.
Semua orang yang berutang kepadanya ia tagih. Salah satunya ayah Pram, Pak Sabar. Jalan keluar untuk melunasi hutang hanya satu. Pram menikah dengan Santi. Sebetulnya, Pram sudah menawarkan diri membayar hutang ayahnya.
Tapi, Tuan Andi tak bersedia. Ia ingin Pram menikahi putrinya, Santi. Ayah Prampun tak bisa menolak, karena ia punya rahasia besar di tangan Tuan Andi ketika mereka remaja dulu. Ia pun terpaksa memaksa Pram menikah dengan Santi.Â
Pram pusing tujuh keliling. Ia sudah berusaha menasihati ayahnya. Tak mempan. Ia harus bermain halus. Ia mencari akal. Ia selidiki siapa pacar Santi. Ternyata Erwin sahabat Pram.
Disusunlah strategi oleh Pram suatu sore. Erwin diberinya kesempatan untuk bertemu dengan Santi di sebuah pondok di tepi sawah, dekat air terjun. Masih di desa itu juga. Cuma agak ke ujung kampung. Pondok itu milik keluarga Erwin karena sawah itu milik mereka.