Nah, kolaborasi antara guru mapel dengan wali kelas, guru BK, dan orangtua tentu harus berfungsi. Kolaborasi merupakan kerja sama. Kolaborasi memerlukan kepemimpinan dari kepala dan komite sekolah.
Dari segi uang komite di sekolah ini katanya dipungut 140 ribu per anak. Di asrama untuk pembimbingan asrama dipungut 125 ribu per anak. Namun kolaborasi belum berjalan sesuai harapan orangtua. "Mungkin karena kepala sekolahnya baru," kata wali murid tersebut.
Jadi, menilik kasus di atas, kita orangtua hati-hati memilih sekolah anak terutama untuk sekolah anak di SMA. Mengapa? Karena nilai anak di sekolah akan mereka bawa ke Perguruan Tinggi.
SNMPTN misalnya, pada tahun 2023 ini adalah jalur masuk Perguruan Tinggi lewat seleksi rapor. Nilai rapor yang diterima di SNMPTN sangat menentukan untuk bisa diterima di kampus impian.Â
Informasi ini tak terbatas untuk anak kelas 12 saja. Info ini untuk semua termasuk bagi anak yang masih duduk di kelas 10 sampai kelas 11 SMA/SMK sederajat.Â
Ketika anak berniat mengikuti SNMPTN, tak ada cara lain yang bisa anak usahakan, selain harus mengandalkan nilai rapor yang baik dan mengikuti keputusan dari pihak otoritas yang menyelenggarakannya.
Nah, agar lulus SNMPTN anak harus mempersiapkan hal seperti berikut:
- Nilai rapor anak selama ini harus masuk dalam kategori nilai rapor SNMPTN.
- Indeks atau akreditasi sekolah harus sesuai kategori akreditasi SNMPTN.
- Strategi anak dalam memilih PTN dan jurusan apa yang dipunyai anak.
Perlu diketahui anak dan orangtua bahwa syarat lulus SNMPTN dilihat dari capaian anak selama di sekolah, dengan beberapa poin yang sesuai standard Perguruan Tinggi, Â antara lain:
- Nilai rapor: meliputi besar nilai, konsistensi nilai, rata-rata nilai, dan nilai mapel tertentu yang ditentukan PTN
- Prestasi siswa: bisa prestasi tingkat internasional, nasional, propinsi, hingga kabupaten/kota yang diraih anak.
Adapun syarat lulus SNMPTN dilihat dari indeks nilai sekolah di suatu PTN berdasar hal tertentu. Indeks ini akan berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lain. Misalnya di PTN A bisa berbeda dengan indeks sekolahnitu di PTN B.
Beberapa poin berikut dapat menjadi acuan dan penilaian untuk kategori lulus SNMPTN:
- Akreditasi sekolah: Â Misal, A, B, C, atau Tanpa akreditasi
- Jenis kelas anak: Â Apakah anak Kelas Akselerasi atau Kelas reguler
- IPK dan prestasi alumni yang kuliah di PTN yang dituju anak juga prioritas pertimbangan PTN
- Nilai UTBK alumni tahun sebelumnya di PTN juga menentukan
- Banyaknya alumni SMA yang diterima di SNMPTN tahun-tahun sebelumnya di PTN tersebut juga dipatok untuk penerimaan
- Track record antara sekolah dan PTN pun masuk kategori pertimbangan
- Apalagi prestasi sekolah dalam perlombaan tingkat daerah/nasional/internasional juga menjadi pertimbangan PTN.
Selain rapor dan indeks sekolah, cara lulus SNMPTN bisa pula berkaitan dengan kebijakan PTN yaitu memberikan kuota/jatah kepada daerah yang kelak setelah lulus anaknya mengabdi dan bisa diharapkan memajukan dan berkontribusi untuk daerah asal anak.