Keempat, tetangga memudahkan saya dan anak dalam menalangi keuangan
Sepandai-pandai tupai melompat, pasti sesekali jatuh juga. Begitu juga kita. Kadang lupa bawa uang. Kehabisan uang. Ketika naik ojek pulang sekolah misalnya. Anak saya yang sulung suka kekurangan ongkos. Sementara saya masih di sekolah tempat kerja.
Karena hubungan baik dengan tetangga yang punya warung, anak saya jika kurang ongkos ojek pinjam sementara ke tetangga. "Nte pinjam 5000 buat ongkos ojek." Itu katanya. Saat saya pulang di sore hari. Lalu saya pun memberikan pembayarnya.
Kelima, tetangga penting untuk berinteraksi
Anak dalam tumbuh kembang membutuhkan interaksi. Tetangga merupakan lingkungan kedua anak berinteraksi setelah keluarga. Biasanya hubungan antara anak tetangga dengan anak kita sangat dekat. Mereka bestian.
Main petak umpet, bola, bulu tangkis, mobil-mobilan, mengerjakan PR bersama, dan bercerita. Seharian mereka bermain gembira. Bahkan bila temannya menangis, anak saya dengan bijak membujuk.
Betul. Hidup rukun dengan tetangga sangatlah penting. Banyak manfaat rukun dengan tetangga. Rukun juga memunculkan rasa saling melindungi. Jangan ragu-ragu untuk bersikap baik dengan tetangga dan lingkungan sekitar karena mereka sangat penting buat kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H