Pertama, sapalah tetangga
Jika berpapasan dan  bertemu tegur dan senyumlah kepada tetangga. Jika umurnya di atas kita sapa abang atau kakak. Jika di Sumbar dipanggil uda dan uni. Jika kecil dari kita sapalah dek, dik, atau adiak untuk Sumatera Barat.
Kedua, berkenalanlah dengan tetangga
Kadang kita baru pindah ke kompleks, maka sebaiknya berkenalan dengan Ketua RT sekaligus melapor. Undanglah tetangga ke rumah kita untuk berkenalan dan hidangkan makanan sederhana saja, kopi, teh, air putih, dan camilan khas di kota kita tinggal.Â
Misalnya Sumatera Barat terkenal akan pargede jagung, bakwan, kerupuk mie, lontong, katupek gulai, bubur hitam, bubur putih, lepat, kue mangkuk, dan nago sari.
Menu itu bisa kita sesuaikan dengan kantong. Sederhana tapi ramah.
Ketiga, sesekali berkunjunglah ke rumah tetangga
Berkunjung ke rumah tetangga bisa diluar arisan. Ketika tetangga duduk di teras rumah, kita pun ikut ngobrol sebentar. Tapi sesuaikan teman mengobrol. Ibu-ibu mengobrol dengan ibu-ibu. Bapak-bapak dengan bapak-bapak pula.
Jangan mengobrol dengan bapak-bapak bagi ibu-ibu atau sebaliknya. Itu justru membuat istri atau suami teman kita mengobrol cemburu. Malah mendatangkan petaka jadinya. Tapi mengobrollah dengan tetangga berjenis kelamin sama untuk menghindari isu selingkuh.
Keempat, jangan berkunjung ke rumah tetangga saat istri saja di rumah atau saat susmi saja di rumah
Untuk menghindari fitnah, berkunjung ke rumah tetangga bagi ibu-ibu tentu saat si istri di rumah tetangganya. Demikian juga bagi bapak, berkunjung saat si suami di rumah.