Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jelang Pemilu 2024 Kader Partai Malah Ada Tersandung Narkoba dan Inilah Cara Memagari Anggota Keluarga dari Narkoba

18 Januari 2023   23:18 Diperbarui: 18 Januari 2023   23:24 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kader perangi narkoba:dok BNN Pelelawan

Di tengah jelang pemilu 2024 ini, wakil rakyat untuk daerah Solok, Sumatera Barat, Lucky Effendi, Wakil Ketua DPRD ini ditangkap polisi terkait kasus narkoba. Polisi menyebut, ia adalah  kader Partai Demokrat. Ia ditangkap saat sedang melakukan transaksi sabu di tengah jalan.

Kasat Resnarkoba Polres Solok, Iptu Oon Kurnia menjelaskan, Lucky Effendi kader Partai Demokrat itu ditangkap dini hari, Selasa (10/1/2023). Yang bersangkutan sudah diamankan di tengah jalan raya. Tepatnya di Jorong Pasa Usang, di Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.

Penangkapan terhadap Wakil Ketua DPRD Solok itu tentu dilakukan karena adanya laporan dari warga karena melihat adanya transaksi narkoba.

Saat itu petugas langsung menuju lokasi. Petugas juga melakukan penyelidikan. Saat dipastikan benar, barulah pelaku ditangkap. Dari penggeledahan ditemukan satu paket diduga narkotika jenis sabu.

Sabu dibungkus dengan plastik klem warna bening. Barang haram itu ditemukan dalam mobil milik pelaku. Dari operasi tangkap tangan tersangka, diamankan satu paket sabu seharga Rp 1,2 juta.

Selain paket sabu berbungkus plastik warna bening, polisi juga mengamankan satu unit handphone merek.  IPhone warna hitam dan satu unit mobil merk Honda Civic warna abu-abu bernomor polisi BA 1735 HE sebagai barang bukti transaksi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Itulah salah satu fenomena kader partai di daerah. Bagaimana akan membela kepentingan negara untuk kemasylahatan rakyat jika wakilnya di DPRD seperti itu.

Demikian juga salah satu kader partai yang sama di Padang Pariaman mengakui bahwa anggota DPRD Padang Pariaman, Sumatera Barat di dalam video beredar juga menggunakan sabu.

Januar Bakri anggota DPRD Padang Pariaman sudah dua kali periode menjadi anggota dewan, sekitar pukul 11.00 WIB telah dipanggil anggota tim Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Eka Putra di Padang, Minggu (9/10). 

Mengapa kader bisa kesandung narkoba?

Perkembangan pada masa anak-anak dan remaja sangat menentukan pembentukan perkembangan diri sesorang di masa dewasa. Karena pada masa itulah masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba

Kebiasaan itu terbawa hingga dewasa. Ada yang  suram  bahkan hancur masa depannya. Ketika masa remaja ini, keinginan untuk mencoba-coba kuat. Terkadang mengikuti trend dan gaya hidup teman. Bahkan kesenangan bersenang-senang itu besar sekali.

Seorang bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dan tak boleh menyalahkan orang lain apalagi keadaan. Tanggung jawab seseorang merupakan masalah pengambilan putusan, dilakukan atas pertimbangan baik dan buruk. 

Ada lima faktor menjadikan seorang menjadi rawan terhadap narkoba :

Pertama, berkeyakinan adiktif 

Keinginan seseorang harus sempurna. Harus menguasai dan mengendalikan orang lain. Bahkan harus memperoleh apa yang diinginkannya.

Keyakinaan itu tak disadarinya. Ia juga seseorang yang tak akan mengatakan keyakinan itu kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain karena tak menyadari.

Kedua, berkepribadian adiktif

Berkepribadian adiktif berupa terobsesi diri sendiri, tak punya jati diri, hidupnya tanpa tujuan dan planning, suka depresi yang bersifat tersembunyi, tak mampu mengatasi masalah sendiri sehingga butuh pemuasan segera yang tak terkendali.

Keempat, tak mampu Mengatasi masalah

Tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif menyebabkan dorongan memakai narkoba. Biasanya mereka memiliki sedikit orang-orang yang dapat diteladani saat remaja. Tak ada contoh tentang cara menghadapi masalah yang baik dan benar. 

Kebanyakan mereka, orang yang lebih suka mencari penyelesaian instan. Masalah saat itu juga langsung dapat dipuaskan keinginannya. Melalui rokok, minuman keras, dan akhirnya narkoba.

Kelima, kebutuhan emosional tak tersalur

Terpenuhinya kebutuhan rasa aman, tujuan hidup, serta kegembiraan merupakan penyaluran emosional seseorang. Jika tak tersalur menyebabkan gangguan.

Apalagi ditambah tidak mampu mengatasi masalah, dan tak bisa menciptakan rasa nyaman pada adiksi, membuat mereka memilih narkoba sebagai pelarian.

Keenam, dukungan sosial kurang

Dukungan sosial yang tak  memadai dari keluarga seperti istri atau suami, saudara, dan masyarakat, ditambah ketidakmampuan menghadapi masalah menyebabkan mereka mencari penyelesaian instan, narkoba.

Lalu bagaimana cara memagari keluarga dari narkoba?

Pertama, Tingkatkan Pengendalian Diri

Jangan pernah coba-coba menyalahgunakan narkoba.  Memiliki sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang penyalahgunaan narkoba perlu diberikan kepada anggota keluarga agar mereka tahu bahayanya.

Kedua, Hindari Konflik Individu/Emosi

Jagalah kestabilan anggota keluarga kita dengan perhatian dan kasih sayang. Jaga mereka agar tak ada konflik dan tak mengalami frustasi.

Biasakan bermusyawarah menghadapi penyelesaian masalah. Ingatkan dan awasi jangan  menggunakan narkoba, karena itu berpikir keliru. Peluk mereka saat cemas yang ditimbulkan oleh konflik. Dekati mereka dan berdiskusilah.

Ketiga, Hindari Terbiasa Hidup Senang / Mewah

Mereka terbiasa hidup mewah menimbulkan jiwa rapuh. Kerap berupaya menghindari permasalahan rumit. Mereka menyukai penyelesaian masalah instan, praktis, atau membutuhkan waktu yang singkat.

Mereka akan memilih cara-cara yang simple saja yang dapat memberikan kesenangan sementara. Stop terbiasa hidup mewah. Mereka butuh perhatian istri, anak, saudara. Mereka sebetulnya kesepian.

Biasakanlah hidup sederhana, banyak berbagi, dan bersedekah. Perhatikan lingkungan. Serahkan bantuan kepada yang butuh. Berceritalah dengan mereka. Ini dapat mengalihkan masalah.

Keempat, Ajari Bertanggung Jawab

Terapkan disiplin dan tanggung jawab kepada mereka akan mengurangi resiko terjebak ke dalam penyalahgunaan narkoba.

Mereka yang biasa mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya, istri, orang tua, dan masyarakat akan berusaha berpikir dan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencoba-coba menggunakan narkoba.

Itulah sebab dan cara menghindari anggota keluarga kita dari narkoba. Binalah remaja kader bangsa agar terjauh dari narkoba. Jika sudah biasa saat remaja, akan ketagihan jika sudah seumur kader partai di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun